show world - redd kross (Polygram Records 1997)

Band punk veteran Redd Kross sering terlihat kayaksekelompok band mahasiswa muda yang fresh idealisme-nya tetapi begitu menyimak kombinasi musik pop ala The Beatles dan kencangnya musik punkrock yang mengalir lancar dari rekaman apik mereka Show World (1997) maka yakinlah kita bahwa band ini merupakan kelompok yang keliru di jaman dan waktu yang sangat tepat... Album mereka sebelumnya telah kembali sukses menmberikan kontribusi solid bagi maraknya genre alternative rock hingga menjadi mainstream, kemudian kemampuan Redd Kross (yang tetap dimotori kakak beradik Jeff dan Steve McDonald) untuk menghadirkan punk-pop ala Cheap Trick yang ngerock dan manis membuat kelompok semi-glamor ini lebih dikenal menjadi idola para penggila modern rock dibanding punkrock. Raungan gitar yang rapi dipadukan dengan rock n' roll membuat lagu-lagu seperti Pretty Please Me, Stoned (yang penuh kegelisahan), You Lied Again, Mess Around yang keren maupun One Chord Progression yang agak simple jadi semacam jembatan untuk memberikan keakraban sekaligus kehangatan rock romantik pada penggemar mereka yang kesepian atau tengah bersedih hati untuk tetap konsisten pada kehidupan. Tak berbeda dengan The Buzzcocks, Redd Kross juga tak melulu memainkan perasaan fansnya lewat tembang manis semata, mereka juga punya nomor-nomor sosial model Follow the Leader, Vanity Mirror danTeen Competition (yang coba menggugah sikap komersil kaum muda dewasa ini) Selain Steve dan Jeff, Redd kross juga digawangi gitaris Eddie Kurdziel, drummer Brian Reitzell serta kibordis cantik Gere Fennelly dipadu pula dengan olah vokal nan harmonis antara Steve, Jeffery danGere yang membuat suasana musik band ini jadi semakin meriah, penuh semangat jiwa muda dan pasti menarik bagi penggemar rock dari segala usia. (Tristan)

whatever and ever amen - ben folds five (Sony Music 1997)

Ben Folds Five bukanlah lima rocker pengusung metal alternative melainkan sebuah grup yang terdiri dari tiga orang musisi yang asyik memainkan musik pekak jazz rock dengan tempo brutal ibarat Billy Joel yang dipersenjatai sound manis sekaligus bandel dan lumayan kasar. Ben Folds sendiri memainkan piano-nya sehebat Elton John namun kebrutalan musik heavy rock maniaknya pun selalu tak mau ketinggalan digeber dengan apik dan bersahaja hingga akhirnya membentuk karakter musik kelompoknya tersebut. Lewat albumWhatever and Ever Amen, trio ini mencoba menghasilkan rekaman yang layak untuk didengarkan berbagai usia dan tak terpaku hanya pada satu genre tertentu saja... Tidak percaya ? Penasaran ? Coba saja dengarkan One Angry Dwarf and 200 Solemn Faces yang asyik sebab kekuatan jazz rock yang nyaris brutal atau juga nomor Fair yang punya permainan piano begitu cantik dan klasik. Lalu ada nomor-nomor balada yang keren macam Brick yang manis banget maupun Kate yang riang dan mengajak kita bergoyang - sekaligus memberi bukti bahwa Ben Folds Five tidaklah sebrutal yang kamu bayangkan sebelumnya... Kerja keras duo personil lain: Robert Sledge dan Darren Jessee yang mengisi section bas dan drums pun tak dapat dipandang sebelah mata sebab mereka juga ikutan andil dalam meramaikan sound Ben Folds. Namun sayangnya, beberapa waktu kemudian antara tahun 1999-2000 trio nyentrik ini membubarkan diri dan hanya menyisakan seorang Ben Folds yang memilih bersolo karir. It's ok to be alone for a while.... (Revolver)

question the answers - the mighty mighty bosstones (Island / Mercury Records1994)

Kalau ada band skacore yang layak dijadikan pelopor sekaligus pemimpin gelombang musik ska angkatan ketiga maka The Mighty Mighty Bosstones rasanya sangat pantas menduduki posisi terhormat tersebut. Berdiri semenjak akhir dekade 80-an, band besar yang didirikan 1985 asal Boston, Massachusetts ini dengan entengnya meramu punk, ska, hardrock dan thrash metal untuk adonan musik mereka. Dalam album bagus Question the Answers (1994), kelompok yang terdiri dari Dicky Barrett, Nate Albert, Ben Carr, Joe Gittleman, Joe Sirois, Kevin Lenaer dan Dennis Brockenborough menghadirkan gemuruh band metal dengan racikan brass section/seksi alat musik tiup lengkap yang bahu-membahu menciptakan keriangan ska dan kebrutalan hardcore yang selalu akan mengajakmu; entah bergoyang dan berskankin' riang atau bermoshing dan berpogo dengan rusuh! Question the Answers berisikan lagu-lagu mixing skacore/punk model Kinderwords, A Sad Silence, 365 Days, Hell of a Hat maupun Toxic Toast yang begitu asyik, catchy sekaligus brutal dengan tempo-tempo kencang dan sarat permainan apik dari brass section mereka. Terlebih vokal berat Dicky Barrett yang menyiratkan kegairahan hardcore punk yang panas dan gitar/drums yang dengan cepat dan tepat merubah temponya dari lamban kepada kegilaan total hingga The Mighty Mighty Bosstones terasa begitu unik dibandingkan band-band seangkatannya. Pengaruh musik mereka juga datang dari influens band-band rock/metal klasik kayak AC/DC atau KISS; yang sempat pula mendapat suguhan tribute album dari The Mighty Mighty Bosstones dalam sebuah rekaman EP khusus metal ala skacore ! Jangan lewatkan pula nomor Picture to Prove it atau Stand Off - dijamin kamu-kamu bakal terpental-pental dihajar musik kelompok ini, bagaikan percakapan santai di piknik tengah hari sambil berjumpalitan riang diatas trampolin dengan kepala dibawah... (Tristan)

grave dancer's union - soul asylum (Sony / Epic Records 1992)

Setelah melalui masa-masa penuh kefrustrasian yang panjang, Soul Asylum akhirnya membayar penantiannya lewat rekaman Grave Dancer's Union yang merupakan sebuah album super yang membangkitkan kegairahan alternatif rock yang kala itu tengah menggeliat menuju kearah mainstream. Setelah revolusi grunge yang diletupkan kubu R.E.M dan Seattle sound kemudian giliran Grave Dancer's Union tampil memperkuat pijakan aliran baru yang konon mengutamakan kejujuran dan kecuekan bermusik sampai akhirnya nama Soul Asylum terangkat dengan kesuksesan singel andalannya - Runaway Train (sebuah anthem sedih dan memilukan tentang hilangnya rasa sosial dan banyaknya kasus anak yang kabur dari rumah dan menjadi sampah masyarakat !) "... Runaway train never going back, wrong way on a one way track..." - kegalauan suara vokalis Dave pirner seakan mengilhami banyak orang untuk mau peduli akan keluarga maupun sesama. Sementara dalam Somebody to shove atau April Fool kita bisa menyimak warna awal kelompok asal Minneapolis yang nepunk dan tak menutup kemungkinan akan segera jatuh cinta pada nomor-nomor rock lain kayak Keep It Up, Black Gold maupun Without a Trace yang berlirik sendu tapi bertempo riang. Pirner didampingi oleh Daniel Murphy (gitar), Karl Mueller (bad) dan Grant Young (drums) yang begitu kompak dan cuek menggeber punkrock pop mereka yang menarik, penuh variasi serta dinamika tersebut. Masih kurang yakin dengan sepak terjang Soul Asylum... Coba dengerin lagu-lagu bagus mereka yang lain seperti Homesick (yang berirama alt-country yang bluesy), 99% atau Growing into you yang meradang memuntahkan ledakan powerpunk maupun nomor New World atau The Sun Maid yang menghadirkan ketenangan yang menghanyutkan perasaan, membelai kita ke pembaringan ... (Tristan)

heathen - david bowie (Sony Music Entertainment 2002)

Heathen, secara isi keseluruhan merupakan titik balik album David Bowie "sang bunglon" kembali ke bentuk tradisional rekaman proto punk dan artpop yang sekaligus pula menggabungkan kembali Bowie dengan produser kawakan Tony Visconti. Mungkin bagi banyak penggemar Bowie, rekaman ini bukanlah suatu pencapaian baru dari artis flamboyan ini namun setelah menyimak lagu-lagu model Iwould be your slave, I took a trip on a gemini Spaceship maupun Afraid, setidaknya masih bisa kita tangkap kebolehan meramu musik pop art yang intens dari Bowie layaknya lagu-lagu klasiknya macam Heroes atau Fame. Heathen lebih baik dari rekaman-rekaman Bowie dalam Tin Machine baik dari segi lirik maupun musik. Kolaborasinya dengan gitaris Pete Townsend (The Who) dalam nomor SlowBurn maupun bareng Dave grohl lewat nomor I've been waiting for you milik Neil Young terasa modern sekaligus romantik; pun juga nomor pembuka Sunday yang bernuansa post-rock interprestasi ala Enigma yang bergerak progresif melayang jauh... David Bowie juga sangat berani untuk menjajal karya musisi-musisi yang lebuh muda darinya seperti nmomor Cactus milik Francis Black (ex- ThePixies) yang dibuat seolah-olah bernuansakan post modern techno punk yang diiringi vokal sendu bermalas-malasan yang melahirkan kemurungan, yang juga muncul lebih kelam dalam lagu Slip Away... Didukung oleh seabrek musisi jempolan macam Matt Chamberlin (drums), Tony Visconti (bas, string arrangements), David Torn (gitar), Sterling Campbell (drums, perkusi) sertaBowie sendiri yang memainkan kibord, gitar, saxophone dan drums; masih sanggup membuat standar musiknya sebagai rock yang bercita rasa seni tinggi sekaligus misterius, menggelitik dan visioner... (Roy Vader)

mer de noms - a perfect circle (Virgin Records US 2000)

Bisa dibayangkan bagaimana kalau James Maynard Keenan (Tool) bikin band sampingan yang takkalah hebatnya... Jelaslah APerfect Circle merupakan jawaban yang tepat; karena melalui rekaman debutnya Mer de Noms, kelompok ini langsung mencuat menghadirkan sebuah mahakarya yang bisa dianggap sebagai rekaman modern metal gothik klasik. Dengan kekuatan musik yang berat sekaligus kaya melodi membuat James Maynard, gitaris Troy van Leeuwen dan Billy Howerdel, bassis Paz Lenchantin serta penggebuk drum Josh Freese (ex-The Vandals) sanggup menghasilkan lagu-lagu metal gothik yang groovy dan melodius seperti The Hollow, Thomas, Renholder (yang kental dengan nuansa Timur Tengah) maupun Magdalena yang megah sekaligus suram tersebut... A Perfect Circle merupakan gambaran kevakuman dunia bawah sadar manusia yang meraba-raba mencari jemari Sang Penciptanya, meskipun harus melakukan retrospeksi dengan badan yang keletihan dan penuh luka:seperti yang sedikit banyak terilustrasi dalam nomor Thinking of you ataukemisteriusan perasaan bawah sadar kita dalam nomor 3 Libras maupun Brena yang secara abstrak juga bicara tentang rasa kemanusiaan dan moral lewat kejernihan maupun gaya vokal James Keenan yang akan selalu mengingatkan akan Tool maupun gebukan drum yang variatif dan bertenaga hingga menghasilkan warna musik melodik penuh kemurkaan namun tetap terjaga karateristik dan kemisteriusannya. Bandini terbentuk awalnya karena vakum panjangnya Tool hingga James Maynard Kennan bersama sahabatnya Billy Howerdel yang eks roadie-nya Smashing Pumpkins itu setuju membentuk proyek baru sebagai grup sampingan. Namun lama-kelamaan A Perfect Circle ini telah menjelma menjadi kekuatan baru gothmetal klasik yang maha dahsyat ! (Revolver)

from the 13th sun - candlemass (Music for Nations 1999)

Album Candlemass yang diberi judul From The 13th Sun dan dirilis tahun 1999 lalu adalah salah satu rekaman doom metal klasik yang berjasa menaikkan gengsi ketersohoran genre itu dikancah musik pekak. Yang lebih hebatnya lagi rekaman From The 13th Sun ini secara khusus pula didedikasikan bagi para master sekaligus founding fathers of heavy metal - siapa lagi kalau bukan Black Sabbath ! Kuartet Candlemass; Bjorn Flodkvist (vokal), Mats Stahl (gitar, FX), Leif Edling (bas) serta Jejo Perkovic (drums) bukanlah peniru sempurna Sabbath, mereka lebih seperti dirasuki roh doomster dahsyat dengan riff-riff gitar gahar dan berat sementara geraman ritmik bergerak lamban membangun sebuah nuansa mistis nan skral yang seolah menyelimuti pepohonan hutan konifer dengan kebisuan dalam sunyi yang tenang namun mematikan mulai dari Galatea - nomor yang berat dan brutal yang menyiratkan kegalauan lembayung kematian, nomor instrumental Zog yang berdurasi cukup panjang dan cenderung menghanyutkan maupun gelegak ritmik solo drums yang abrasif dilagu Cyclo-F; yang pasti akan mencengangkan banyak Sabbatheads ! Walaupun aksi vokalis Bjorn Flodkvist kerap dibandingkan dengan sang pangeran kegelapan Ozzy Osbourne yang legendaris atau Mats Stahl yang disebut-sebut sebagai reinkarnasi dari Tony Iommi; tetap saja Candlemass harus diakui merupakan reinkarnasi sempurna dari Sabbath yang muncul kembali dijaman berbeda dan doom metal sound band asal Swedia ini juga punya banyak kelebihan dan kemajuan baik dari segi penulisan lirik hingga tehnik. Gaya bernyanyi Bjorn tidak mengkopi Ozzy danaksi gitar Mats bakalan memaksa lebih banyak metalhead berheadbanging liar dan para pencinta metal gelap dan murung akan menemukan energi mentah yang menyegarkan, yang tercurah secara gamblang dari dalam rekaman ini. Nomor gahar lainnya seperti Droid maupun Tot seakan memberikan tendangan keras diwajah para kritikus busuk yang kerap menilai Candlemass sebagai imitator resmi Sabbath. Aksi riff-riff gitar kelas kakap Mats Stahl seolah dengan megah meludahi para manusia bodoh dan pandir yang tidak pernah tahu bagaimana semestinya menilai suatu seni bunyi dankehebatan dahsyat yang terkandung didalamnya. Seiring dengan bergantinya waktu, sudah saatnya Black Sabbath menyerahkan influensi dan kemisteriusan pada penerusnya dan bersyukurlah bahwa warisan riff-riff hebat mereka kini berada ditangan yang tepat. Simak album ini dan biarkan dirimu takut oleh kegaharannya dan kemudian terhempas lemah... lalu mati !... (Revolver)

pagano - dantesco (Cruz Del Sur 2008)

Veteran doom metaller yang berasal dari tempat hangat yang selalu disinari mentari tropis di Puerto Riko yang menamai diri mereka Dantesco memilih untuk kembali menghadirkan kekelaman eksotis khas Karibia lewat album hebatnya - Pagano dan menjanjikan pada dunia bahwa doom metal klasik masih hidup dan segar bugar di kepulauan itu. Olah vokal gloomy dan karakteristik milik sang frontman Erico De La Bastia banyak disebut-sebut setara dengan Messiah Marcolin-nya Candlemass (sang jagoan doom metal Eropa) bahkan Ozzy dari Black Sabbath sekalipun... Nomor-nomor serem yang makin menakutkan karena vokal alto-baritone metallic De La Bastia macam Santa Cruce Titulus, La Ultima Visita De Grendel sampai Por Tu Santo Amor tersimak amat menggetarkan dan klasik; yang perlahan sanggup bikin kepala kamu berheadbanging liar dan jiwa jahat seolah terbangkitkan, terlepas dari raga fana ini. Secara musikal metal doom yang digeber Dantesco rata-rata bertempo berat dan lamban namun kegilaan dan kecanggihan olah vokal maupun harmonisasi suara merupakan kehebatan mereka untuk menggilas kuping para metalheads yang budiman. Saking hebatnya, sampai-sampai Candlemass sendiri menjagokan Erico De La Bastia sebagai calon pengganti vokalis mereka yang hengkang sebab keunikan power vibrasi vokalnya yang punya karakteristik tersendiri. Pagano (yang berarti kaum tak bertuhan !) adalah sebuah comeback yang sangat sukses dari Dantesco dan rasanya sangat beruntung bagi siapapun kaum metalheads diluar sana yang sempat menikmati gedoran persembahan doom metal klasik ini. (Zephead)

burzum/aske - burzum (Deathlike Silence Productions 1993)

Sebaiknya kamu menghindari rekaman satu ini atau malahan jangan pernah mendengarkannya meski barang sedetikpun. Rekaman black metal art dari Burzum berjudul Burzum/Aske ini; yang direkam tahun 1992 saat bulan purnama di Bergen, Norway sangat berbahaya sebab ada "bisikan setan" didalamnya dan sekali kamu membuka/mendengarnya; ibarat pintu belakang pekarangan rumahmu segera terarah menuju ketepian hutan antah berantah diluar sana langsung kedepan singgasana setan. Awalnya rekaman ini hanya mengeluarkan bunyi serupa erangan lemah low end yang nyaris tak terdengar manusia biasa, namun kemudian gelegar black metal ambient langsung menyergap lewat Feeble from the forest unknown. Belum kelar rasa keterkejutanmu, nomor Ea-Lord of the Depth yang kejam dan dingin telah merasuk kedalam otakmu dengan perlahan tapi pasti ! Sang mastermind dibalik proyek solo satanik ini - Verg Virkernes; memang gila sebab walaupun sudah didakwa keras atas pengerusakan dan pembakaran sejumlah gereja juga pembunuhan berencana terhadap pemilik label yang menaunginya dan mungkin kini ia tengah membusuk menikmati masa-masa tenangnya di penjara pemerintah Norway sana. Verg boleh disebut bahkan dinobatkan sebagai "Trent Reznor-nya" genre black metal karena album Burzum/Aske ini pun sebaik Pretty Hate Machine; dimana dari balik sound rekaman minim dankasar adatersimpan kemistisan dansisi jahat yang seolah lahir kembali dalam aliran bunyi seperti di The Crying Orc, Dungeons of darkness, Channeling the Power of Souls into a new god, War hingga nomor dahsyat Dominus Sathanas yang menggelorakan kebangkitan sang raja kejahatan abadi itu. Setelah nyaris selesai menyimak rekaman ini, agaknya sudah terlambat bagimu untuk berbalik pulang pada terang sebab seluruh esensi jiwa ragamu telah direnggut total menjadi milik sang agung - Setan !!! (Mr. & Mrs. DeVille)

take a break - me first and the gimmie gimmies (Fat Wreck Chords 2003)

Direkaman keempatnya, Me First and The Gimmie Gimmies (atGG) coba untuk lebih menyelami kembali akar musik RnB mereka dan hasilnya adalah album Take A Break rilisan 2003. Band lucu-lucuan yang sedikit anarkis dibentuk oleh Fat Mike (NoFX) bersama Jake Jackson, vokalis Spike, Joey dan Dave memang dari awal mula merupakan proyek unit rock and punk combo yang khusus menggeber hits-hits cover version terkenal dari para artis besar dan legendaris, dimana mereka dengan cueknya mempermak dan mengacaukan tempo maupun kenangan dari lagu tersebut. Meskipun terkesan kacau balau, Me first (atGG) sukses membuat sebagian lagu-lagu kover-nya lebih keren lagi dan perihal rekaman yang acak-acakan tetap tak mampu menutupi kehebatan band ini dalam meramu riff-riff maupun nuansa sebuah hits menjadi sesuatu yang ajaib dan menarik patutlah diacungi jempol. Simak saja nomor Save the best for Last (milik Vanessa Williams) yang dipermak dan mendapatkan "treatment" sedemikian rupa menjadi bergaya Holiday In The Sun-nya Sex Pistols maupun hits Sinead O'Connor - Nothing Compares to You yang tampil makin enerjik dan menggelitik berkat gaya riang skate-skapunk... Tak jauh berbeda dari rekaman -rekaman mereka sebelumnya, Take A Break dengan percaya diri tinggi kerap menampilkan kejutan-kejutan manis dan sarkas bagi para penggemar punkpop maupun NoFX dan hal itu sudah berkali-kali dibuktikan oleh Me First (atGG) dalam penampilan cemerlang mereka di tur panjang Vans Warped beberapa tahun belakangan. Beberapa lagu lain yang terasa asyik danmenggelitik kuping adalah Don't cry for me Argentina, Hello, End of the road (Boyz 2 Men), Walk like an Egyptian (The Bangles) sampai Iwould walk 500 miles (yang terdengar lebih brutal dari aslinya yang dipopulerkan The Proclaimers). jadi kalau mau dengar bagaimana sebuah konser tribute dalam rekaman sarkastik yang dimainkan oleh NoFX bareng Lagwagon, Swingin' Utters danNoUse For A Name, maka coba deh album ini dan setelahnya segera pergilah menghancurkan suasana pesta terdekat ! (Tristan)

a beautiful lie - 30 seconds to mars (Immortal Records 2005)

Bisa Jadi karena serangan kebosanan akan dunia akting yang menumpuk atau memang bakat dan talenta musik yang kuat membuat Jared Leto (yang sempat jadi idola gadis-gadis remaja paruh waktu 90-an) membentuk grup emo progresifnya 30 Seconds to Mars bersama dengan sang adik Shannon Leto (drums), Tomo Milicevic serta Matt Wachter. Tahun 2007 menjadi saksi kehadiran rekaman kedua mereka berjudul A Beautiful Lie yang diproduseri oleh Josh Abrahams; yang dikenal sebagai produser yang amat kawakan digenre modern rock dan nu-metal. Aksi vokal maut Jared Leto terasa merindingkan bulu kuduk dannyaris selalu tinggi melengking memamerkan kekuatan vokal oktaf-alto serta keseriusannya dalam memimpin bandnya itu. Pasti kamu akan langsung menikmati kebolehan mereka lewat The Kill yang desperate maupun A Beautiful Lie yang coba menyampaikan protes keras atas pencemaran lingkungan dan pemanasan global yang semakin parah mendera planet Bumi dari hari ke hari. Menyimak 30 Seconds to Mars seolah mendengarkan gabungan antara musik gothrock versi Depeche Mode atau Siouxie dengan nuansa kekinian modern rock dimana nuansa depresif terdengar begitu jelas dan kekalutan serta kekelaman seolah menggelantung di awang-awang ibarat awan kelabu yang bergelayut dilangit menutupi keceriaan anak manusia... Tak ada tempat buat kegembiraan dalam rekaman A Beautiful Lie; Jared Leto hanya punya satu misi yaitu melepaskan sebagian besar kekesalan, kemarahan dan sakit hatinya pada hidup, pada dunia fana, pada apapun yang kini seakan tiada berarti. The Fantasy yang ethnikal maupun From Yesterday yang gagah penuh kisah historikal itu boleh jadi indikator lain buatmu penyuka rock yang sarat unsur emosional. Yummy and crunchy !!! (De Nathalys)

low estate - sixteen horsepower (A&M Records 1998)

Keheningan denting banjo mengawali aksi band depresif Sixteen Horsepower yang terdengar murung, semurung lampu gantung tua dalam ruangan temaram yang tak lagi didiami dan berdebu tebal. Tanpa bermaksud membuat kesan seram, nuansa yang dibangun dalam album Low Estate sudah cukupkelam dan semua akan semakin muram begitu sang vokalis David Eugene Edwards angkat suara sambil ditimpali rintihanakordion seperti dalam lagu My Narrow Mind. Komposisi yang dibuat Sixteen Horsepower ini termasuk aneh bin ajaib dimana perangkat musik yang digunakan biasa muncul dalam musik Hillbilly seperti banjo, cello, fiddle bass maupun gitar hurdy gurdy yang coba dikawinkan dengan musik rock kental berbau Nick Cave dan agak menyerempet kearah goth-folk. Mungkin kesalahan-kesalahan harus ditimpakan pada sang produser John Parish; yang memang termasuk artis senior genre folk-goth Amerika. Yang tentu saja berkat sentuhan tangan dinginnya-lah hadir nomor-nomor sendu dan kelam kayak Low Estate maupun Coal Black Horses dimana keceriaan seolah sudah sekarat dan malaikat maut tengah asyik berdansa di gerbang kota menikmati rintihan musik kematian kelompok ini. Jadi marilahkita juga menari dalam alunan irama folk hillbilly sekarat - For Heaven's Sake sambil mereka-reka menantikan kereta terakhir lewat yang mungkin membawa secercah harapan semu atau untuk terakhir kali mengucapkan "selamat jalan" bagi jiwa-jiwa tersesat yang tak akan lagi percaya menemukan jalan pulangnya... (Arachnophobia)

bubble and scrape - sebadoh (Domino Records 2008)

Lou Barlow adalah seorang bajingan terhebat sepanjang masa dalam peta musik indie rock Amerika. Bagaimana tidak - sebab cowok kalem yang dahulu harus rela didepak dari formasi terbaik Dinosaur Jr. ini tidak membutuhkan waktu banyak untuk kembali jadi sosok semi-legendaris dengan mendirikan band barunya sendiri yang dikenal sebagai "the mighty" Sebadoh. Nah, lewat rekaman rilis ulang Bubble and Scrape baru-baru ini, Sebadoh berusaha menciba untuk tetap setia pada pakem musik mereka (indie experimental rock) meski ada juga sedikit keinginan menggelitik untuk sedikit melirik warna berbau hardcore era-Dino Jr. dahulu atau band awal Lou macam Deep Wound. Nomor-nomor folk indie yang eksperimental sering terdengar malas dan minimalis seperti Soul and Fire, Two years two days, Fantastic Disaster maupun Happily Divide yang mengalir lembut dengan denting gitar akustik serta vokal sendu Lou Barlow yang masih setia ditemani Jason Loewenstein dan Eric Gaffney. Sedikit suprise khusus buat para penggemar metal dan pencinta Seattle sound (mungkin) sengaja disemburkan Sebadoh dinomor kayak Sister dan Elixir the dog yang mencuatkan sedikit bocoran tentang akar jejak garang musik band tersebut yang diam-diam masih menggilai hardcore atau lagu-lagu punk grungy semisal Emma get wild maupun Sixteen. Itu makanya band mellow macam Sebadoh ini pun sampai diagungkan bahkan oleh dedengkot death metaller macam Napalm Death (!) sekalipun; yang membuktikan bahwa hal itu ternyata sah saja, mengingat sepak terjang apik yang dilakoni Lou dkk. memang sudah nyaris legendaris. Band satu ini memang layak diperhitungkan sebagai salah satu saksi hidup perjalanan altrock; yang masih setia pada genrenya lewat semboyan low profile "Tetaplah tenang, jangan banyak membual atau mengganggu orang lain. Yang terpenting jangan pernah merasa salah jalan dan konsekuen-lah dalam bermusik ! ..."
(Revolver)

headbangers ball volume2 - various artists (Roadrunner Records 2004)

Tak pernah ada kata terlambat untuk "penebusan dosa" ! Mungkin itu ungkapan yang sangat tepat buat MTV2 yang seolah coba menebus kesalahan tololmereka beberapa tahun silam kala tega "membunuh" acara metal music terhebat - Headbangers Ball dan menggantinyadengan imperium hip-hop yang tak bermutu. Kini semenjak kelahiran MTV2, heavy metal bahkan extreme sounds lainnya boleh kembali menjadi penguasa yang seolah merayap dari dasar kegelapan underground sampai pada kemegahan mainstream, itulah sejarah panjang musik extreme metal ditempa ibarat pedang tertajam dan terkuat dalam panasnya bara api abadi sejarah. Bagi semua penikmat dan loyalis setia metal musik ekstrim; MTV2 dengan bangga mempersembahkan sekali lagi - Headbangers Ball Volume 2; sebuah cakram bersejarah yang seakan merupakan patron perkembangan metalextreme yang selalu berevolusi, semakin galak dan enggan untuk menghilang terlalu cepat... Jauh lebih keren dari volume pertama, Headbangers Ball volume 2 memuat total empat puluh band cadas dari berbagai aliran ekstrim mulai dari Soulfly sampai Lamb of God, mulai dari Megadeth hingga Machine Head. Kompilasi ini betul-betul sanggup membuat banyak ortu terkena stroke dan kegilaan metal sangar menggelegar disana sini entah itu lewat gedoran satanik goth metal-nya Cradle of Filth dalam Medusa and Hemlock, hentakan brutal dari Devil Driver dilagu Nothing's Wrong maupun raungan grup metalcore beken - Avenged Sevenfold (Unholy Confession). Sejumlah nama-nama baru dipeta musik pekak pun hadir disini kayak Atreyu (Right side of the bed),TheDillinger EscapePlan (PanasonicYouth), Trivium (Like light to the flies) sampai proyek ekstrim metal garapannya davegrohl - Probot. namun nama-nama tenar lainnya juga masih sulit dilupakan macam Korn, In Flames, Satyricon hingga kelompok teknikal extreme - Fear Factory atau gerombolan psikopatik - Slipknot misalnya. Nyaris semua jenismetal extreme dihadirkan disini oleh eksekutif produser Justin Prager dan Kevin Mangini yang bekerjasama dengan Monte Conner dari Roadrunner yangdikenal sukses menciptakan cetak biru sari akar kegarangan dankegagahan musik keras, brangasan, teknik tinggi dan energi ekstrim yang lumrah dilabeli awam sebagai musik sesat, harmoni setan, ekses super negatif atau malahan cuma rock kasar yang lebih pekat-yang bagaikan sebuah kotak Pandora yang semgaja dibuka untuk membangkitkan kembali energi gelap nan liar dari sisi terdalam neraka yang merebak cepat menginfeksi jiwa manusia. Supaya kenikmatan bising instrumen musik pekak tetap terjaga, maka rajin-rajinlah berdoa agar musik extreme metal benar-benar kembali elite, kawan...
(Rico Rahan)

stranger than fiction - bad religion (Sony Music Entertainment 1994)

Stranger than Fiction merupakan hantaman paling keras dari genre punrock modern kepada dunia nan sombong dan memberi bukti nyata tak terbantahkan kalau genre ini bukan cuma segelintir komunitas brangasan yang tak berotak ! Kelima mahaguru punkrock melodic dari Bad Religion tak akan berpikir dua kali untuk tidak menyebarkan berita kebenaran melawan tirani penguasa dan cengkeraman tangan besi teknologi keji hingga saat ini - diparuh waktu pertengahan era 90-an. Tema-tema rumit dan cerdas mengalir dengan suksesnya bersama nomor-nomor melodicore yang cepat macam Incomplete (kisah absurd tentang cacat lahir akibat malpraktek), Stranger than Fiction (kenyataan sehari-hari), Tiny Voices (pergolakan sosial), Television yang dengan yakin mempropagandakan "diet ketat" terhadap omong kosong di layar kaca sampai The Handshake yang dengan lugas dan sedikit ambigu berkisah tentang perkembangan ekonomi, pengkhianatan hingga motif penipuan massal. Lagu-lagu lainnya tidak jauh berbeda dan tersimak kencang menyayat; sembari mengkritik dengan keras lewat kemarahan Bad Religion pada populasi manusia yang makin tak terkendali maupun pengrusakan lingkungan hidup dalam Better off Dead, Injected, Individuals sampai What it is - semua dengan kritis mempertanyakan manusia beserta sepak terjangnya dan tindak tanduknya yang tak kenal batas toleransi dan belas kasih pada planet ini. Keserakahan luar biasa kita semua dalam mengeksploitasi segala sesuatu di muka bumi ini suatu saat akan berdampak sangat buruk bagi keberadaan umat manusia seluruhnya. Kolaborasi dari vokal keren dan backing vokal nan harmonis, teknik hardcore dan melodic-punk tingkat tinggi, otak dan pola pikir brilian luar biasa serta semangat perlawanan tak kenal lelah dari band veteran semi-legendaris ini akan selalu menebarkan kekuatan dan spirit semua komponen perlawanan global yang terus menerus akan selalu menghantui para penguasa korup nan lalim dalam tidur mereka setiap malam... (The Bolshovoi)

crystal rainbow pyramid under the stars - acid mothers temple (Important Records 2007)

"Musik kami dilandasi oleh improvisasi total !", kata sang pendiri sekaligus maha guru pencerahan kelompok kultus acid psikedelik asal Jepang; Acid Mothers temple & the Melting Paraiso U.F.O (AMT-MPU) - Kitagawa Hao mengenai bagaimana bisa grup tersebut menjejalkan begitu banyak progresi sound dan variasi tunes bersama tempo psikedelik acid kedalam tiga buah karya yang powerful danajaib dalam sebuah cakram fantastik- Crystal Rainbow Pyramid Under The Stars. AMT-MPU merupakan unit psikedelik acid rock yang punya sosok anomali bagaibunglon kosmis atau nukleus purba hemaprodit. Mereka ibarat telah menjadi semacam perkumpulan keagamaan baru dengan rentang jumlah anggota "keluarga kultis" yang semakin besar melebar tak kurang dari 30-an personil yang juga menjelma dalam bentuk unit lain ataupun komposisi beragam... Soal musik? kelompok ini sanggup memasukkan hasil-hasil terbaik dan tergila dari para pendahulu macam Zeppelin, Hawkwind hingga Steppenwolf dan memberikan injeksi pekat zat halucinogen acid yang sedikit overdosis untuk menghadirkan jammin' panjang yang meliuk-liuk didalam kosmis atmospherik yang berputar-putarmencari pencerahan baru menuju surga keabadian... Nomor Pussyhead Man from outer space seakan membicarakan perihal kehidupan lain diluar angkasa lengkap dengan nuansa efeknya; sedangkan Crystal Rainbow Pyramid seolah membuat lompatan besar dari masa peradaban modern kembali kemasa fantasi megah Mesir kuno yang aneh, mistis namun ajaibnya nikmat lewat aksi solo-solo tanpa batas psikedelik rock dari AMT-MPU. Improvisasi dan daya imajinasi nan kental dan liar merupakan aset tak ternilai bagi setiap artis dan musisi rock yang oleh karena hal tersebut selalu dipegang teguh band-band progresif dan psikedelik rock dalam berkarya. Rekaman ini diperuntukkan khusus bagi para penggila progresifitas dan acid lengkap dengan petikan sitar, eastern chanting, gitar wah wah, perpindahan sinkop variatif, sound aneh kibord, reli-reli panjang letupan gema dan bebunyian halusinatif tanpa nama lainnya... (Arachnophobia)

monsters & robots - buckethead (Higher Octave 1999)

Siapkan diri kamu untuk sebuah perjalanan virtual menjelajahi energi mentah dari bunyi gitar elektrik bersama sang maestro of anonymoussound - Buckethead. Tarian tak lazim futuristik jemari dewa virtuoso modern yang misterius ini akan terdengar rumit dan memusingkan kepala, menghipnotis jiwa dan menebarkan panca indra karena dalam album rilisan tahun 1999 - Monsters & Robots ini Buckethead tampil sedemikian atraktif dan mempesona lewat kehadiran segala macam tempo dan variasi dari tipe musik keras dan meskipun "aneh" akantersimak cool dan menawan. Seperti melompat melintas waktu atau terombang-ambing diatas gelombang supersonik sound masa depan; nomor-nomor seperti Jump Man atau Stick Pit seolah memuntahkan imajinasi liar sang virtuoso kepada "dunia normal" dan jari-jemarinya dengan sukses menciptakan mujizat-mujizat bak seorang nabi. Permainan bas dari Les Claypool dan drummer Brian Mantia di The Ballad of Buckethead tersimak kenyal dan penuh dentaman solid sementara riff-riff thrashmetal seolah diadu dengan ketukan ritmis electronica di Sow Thistle dan terdengar seperti rekaman cctv pabrik metal otomatis dari era perang bintang. Rekaman mutakhir Buckethead satu ini juga memuat warna modern metal kayak nomor Revenge of the Doubleman yang juga berisi hentakan jazz jammin' dan gesekan maut DJ Disc yang variatif dan kenyal hingga akhir atau The Shape vs Buckethead, dimana virtuoso gitar elektris begitu hidup dan sehat walafiat serta tak pernah terdengar begitu sadis seperti direkaman ini ! Buckethead; yang terdengar galak namun tetap semisterius topi keranjang Kentucky-nya itu akan selalu berada digarda terdepan barisan nabi-nabi gitar anomali dijaman modern dan tak ada satu manusiapun yang dapat membantah eksistensi keberadaannya sebabdia adalah jembatan yang menghubungkan abnormalitas nan harmonis bagi dimensi-dimensi hilang yang tercecer dalam kosmik dan waktu...
(Revolver)

blind melon - blind melon (Capitol Records 1992)

Meski Blind Melon kini tinggal cerita jayanya sebuah era - alternative rock pasca letupan laten grunge; kelompok pimpinan Shannon Hoon (RIP) tersebut patut dipuji karena selain muncul dari sebuah band tanpa nama yang awalnya dianggap remeh oleh media kemudian perlahan menjelma menjadi salah satu band rock terlaris era 90-an yang videoklipnya No Rain paling sering muncul dilayar televisi dan merajai chart-chart top dunia (terutama karena orang akan hapal dengan imej sang gadis lebah yang familiar, lucu dan menggemaskan itu tentunya !) Jangan salah, secara musikal Blind Melon sangat rock n' roll dan full spirit damai yang sanggup menggetarkan panggung Woodstock 94 dan terus bergaung diudara. Lewat kepejalan gitaris Christoper Thorn dan Roger Stevens maupun kecanggihan vokal "hippie" Shannon yang seolah begitu dirasuki oleh Janis Joplin terdengar sangat membawa semangat perdamaian hippie modern dan hadir disaat yang tepat ketika banyak band-band kala itu menganut paham distorsi dan depresi... nomor-nomor seperti Seed to a Tree, Holyman, Tones of Home dan Change (yang syahdu dan kontemplatif) sanggup membuat penggemar rock n' roll dan alternatif jatuh cinta; termasuk saat Axl Rose mengajak Shannon ikutan di klip Don't Cry yang fenomenal itu. Mungkin itu sedikit banyak cerita tentang salah satu grup hebat era 90-an yang menghembuskan nafas murni penuh semangat rock n' roll yang seolah membangkitkan kembali atmosfir generasi bunga 70-an dengan sengatan rock sederhana yang apik dan pejal... "Aku tahu surya takkan bersinar hari ini. Jadi aku pergi mencari perbedaan melalui jalan yang lain. Mereka menghina dan memperolokku sambil tertawa namun aku tahu didalam hati kecilnya, mereka takut akan perubahan... " (Revolver)

animals with human intelligence - enuff z'nuff (Arista Records 1993)

Meskipun keberuntungan Enuff Z'nuff trekesan dengan cepat diselubungi kegalauan tak terkontrol saat mereka merilis album ketiganya bertajuk Animals with Human Intelligence tahun1993 ini yang bersamaan dengan didepaknya band rock n' roll glam ini dari perusahaan rekaman mereka ATCO hingga akhirnya Enuff Z'nuff masih cukup beruntung ditampung kembali Arista Records. Dengan tak mengurangi rasa hormat pada para rocker glamor ini, album mereka Animals with ... terasa mantap tak berkurang kadar gigitan maupun sengatan pop metal yang keren dan malahan makin menunjukkan kedewasaan grup ini, musik nan variatif dan unsur modern powerpop manis model The Beatles kayak nomor-nomor asyik These Daze, Right By Your Side (yang bakal bikin kamu bernyanyi semalaman !), Innocence maupun lagu-lagu rock kenceng model Black Rain atau Master of Pain yang menggabungkan glamrock dan heavy metal lewat perkawinan riff -riff keren dan lirik yang misterius. Meskipun di rekaman kali ini band asal Inggris ini harus kehilangan drummer Vikki Foxx yang hengkang, ketiga anggota lainnya - Derek Frigo (lead gitar), Donnie Vie (vokal, gitar, piano) serta sang maskot Chip Z'nuff (4,8,12 strings bas, vokal) tetap berusaha tampil bagus dan ngerock layaknya idola mereka The Raspberry dan hasil akhirnya tidak terlalu mengecewakan. Walau lebih cocok disandingkan dengan nama-nama kayak Poison atau Cinderella; Enuff Z'nuff memiliki gitaran yang melodius banget serta pendulum musik yang lebih condong bergerak kearah modern rock yang amat ngepop dan penuh nilai komersialistik yang sangat menjual bahkan sangat sulit untuk disebut tidak menarik ! Jadi album ini merupakan langkah yang luar biasa cerdas yang pernah dibuat band ini. (Doegill)

a place in the sun - lit (RCA Records 1999)

Musik pop dan punkrock merupakan sesuatu yang awalnya agak sulit digabungkan serta kemudian didifinisikan. namun lewat kecekatan kord tiga kunci punkrock yang sederhana dan nuansa pop yang selalu "menjual" serta melodi hardrock secukupnya dan dimainkan dengan volume amat nyaring melalui gelegar gitar listrik maka kamu dapatkan - Lit ! Umumnya, punkrock era 90-an akan terdengar frustrasi dan memberikan kesan liar namun tidak begitu yang terjadi dengan Lit karena dalam album A Place in The Sun memang sound gahar band asal Orange County ini terdengar gahar tapi tetap santai ibarat Nirvana tanpa kefrustrasiannya Kurt Cobain dan mereka dengan enteng sanggup melumerkan hati kerasmu lewat kombinasi perpaduan musik pekak dengan melodi-melodi indah kayak miliknya Cheap Trick misalnya. Hingga hasil akhirnya, A Place in The Sun lebih condong menampilkan keriangan sekaligus introspeksi band ini untuk mengajak pendengarnya ke arah yang lebih baik dan positif. Lagu-lagu seperti Four, My Own Worst Enemy, A Place in The Sun maupun The Best is Yet to Come Undone boleh jadi bukti persilangan pop dan punkrock yang namanya - powerpop; antara metal model Iron Maiden dengan rock n' roll ala Buddy Holly atau Hoodoo Gurus yang tercampur aduk dalam tayangan MTV akhir 80-an. A. Jay Popoff dan kakaknya Jeremy nampak cukup kuat memimpin grup ini sebagai vokalis dan gitaris sekaligus konseptor dengan kontribusi Kevin Baldes (bas) dan drummer Allen Schallenberger yang bukan cuma bisa bikin lagu-lagu kencang belaka tapi formasi kuartet Lit ini juga punya nomor-nomor balada keren seperti Lovely Day yang agak sedikit depresif, Perfect One yang asyik meski agak sedikit gombal dan Miserable yang punya videoklip unik dan dibintangi oleh Pamela Anderson dari serial Baywatch. Jadi, buat apalagi bingung mencari musik bagus dan bermutu kalau musik rock sudah punya alternatif dan modern sound yang fresh seperti powerpop kayak Lit... Jangan buang uang untuk mengoleksi sampah boyband atau sebangsanya - cari Lit sekarang juga !
(Rigat)

our time in eden - 10.000 maniacs (Elektra Records / WEA 1992)

Merupakan rekaman terakhir kelompok 10.000 Maniacs sebelum vokalis Natalie Merchant keluar dari band dan memilih bersolo karir. Album Our Time in Eden adalah aktualisasi dari rekaman folk rock yang tak terbantahkan kehebatannya untuk era modern rock dengan langkah dan pendekatan musik yang brilian... Lagu-lagu seperti These are Days, Few and Far Between maupun If You Intend merupakan karya-karya Janglepop dan folkrock yang hanya bisa disaingi oleh band yang sedikit lebih senior sebangsanya R.E.M atau Lou Reed dimana musik 10.000 Maniacs tersaji lewat vokal jernih dan komposisi apik yang walau terkesan adult-oriented namun tak lantas jadi tempo yang membosankan dan kelelahan. Tidak salah pabila Natalie Merchant (vokal, piano) jadi maskot di 10.000 Maniacs karena vokalnya yang merupakan perpaduan indah sekaligus terpelajar yang begitu terdengar menyenangkan serta kombinasinya dengan musik yang lumayan rame instrumen oleh gitaris Rob Buck yang juga memainkan sitar, banjo dan mandocello, Dennis Drew (Hammond organ, piano, kibord), Steve Gustafson sang pembetot bas dan Jerome Augustyniak (drums) dibantu oleh The JB Horns, Maceo Parker (alto sax), Mary Ramsey (violin) maupun Al "Pee Wee" Ellis (tenor sax) serta Fred Wesley (trombone) yang membuat nomor-nomor kayak Noah's Dove, Eden atau lagu-lagu lain yang berkisah tentang alam pedesaan yang berlirik puitis dan satir - Stockton Gala Days dan Gold Rush Bridge; yang seolah mengembalikan kenangan masa lalu tentang kota-kota baru di perbatasan dan bagaikan berdiri dibawah matahari pukul sepuluh pagi yang masih hangat sambil meraba rerumputan hijau terhampar luas serta menikmati pemandangan semilir angin yang membawa debu-debu naik ke udara dikejauhan dan sayup-sayup terdengar suara sungai kecil mengalir riang dekat kaki kita ... Sebuah rekaman folk yang luar biasa sederhana namun mengandung nuansa indah yang amat menenangkan. Juga lewat nomor Jezebel dan How You've Grown yang kaya akan tempo ritmik dan syair satir nan indah tentang keterbuangan dan keterasingan dosa manusia yang dibawakan Natalie Merchant dan 10.000 Maniacs dengan megah serta manis. Ibaratnya album Our Time in eden ini adalah sesuatu yang enak, manis dan menyenangkan, maka ia akan menjelma menjadi permen yang diperebutkan banyak orang ... (Roy Vader)

songs of faith and devotion - depeche mode (Reprise Records / WEA)

Diantara jejeran album-album klasik milik Depache Mode, maka album Songs of Faith and Devotion adalah salah sebuah rekaman antik berharga yang pernah dihasilkan kelompok asal Skotlandia ini. Album Songs of Faith... berisikan luapan energi negatif new wave electris dan goth-rock yang gelap-kelam sekelam air danau Loch Ness nan misterius itu... Tetap dimotori oleh sang otak konseptro berwajah dingin Dave Gahan; Depeche Mode seakan-akan hanya mengenal warna-warna gelap dalam hidup dan karir musik mereka dan sementara dunia luar berputar, kelompok ini memilih untuk menghentikan semua keriangan-riaan dan harapan bahagia dalam sirkulasi waktu mereka. Sound musik, lirik maupun nuansa yang ada dibangun lewat musik rock berat yang pesimistik dan sythesizer yang hadir lewat ketukan-ketukan muram dan ledakan-ledakan kecil goth music yang mengalir perlahan. Baik Andrew Fletcher, Alan Wilder maupun Martin Gore mengalunkan lagu-lagu penuh keputusasaan model I Feel You, Walking in My Shoes, Condemnation, Mercy in You hingga Higher Love dimana semua kegundahan, sakit hati dan musik nan sekarat tersebut dibungkus rapi dengan olah vokal Dave Gahan yang berkat tangan dingin Flood sang produser terdengar makin pucat dan nyaris tenggelam dalam keabadian kelam danau kesengsaraan lengkap dengan kisah-kisah kegagalannya. Memang, kelompok Depeche Mode merupakan ahli dan salah satu pionir dalam menciptakan serta menggelapkan image genre goth-rock menjadi makin misterius dan "sakit" sekalipun musik yang mereka hasilkan sebenarnya cukup nge-pop dan banyak memiliki unsur cerdas dari "kematian sebuah seni bunyi"..... (Revolver)

don't try this at home - billy bragg (Elektra Records / WEA 1991)

Perlu sedikit pandangan yang memberontak dan sarkastis untuk bisa memahami kejeniusan yang dimiliki oleh seorang Billy Bragg yang adalah artis, musisi, aktivis dan manusia berpandangan sosialis kiri dengan pengetahuan yang luas. Kehebatannya dalam menyampaikan pesan-pesan pedas sosial dan kritikan moral serta penulisan lirik lagu ciamik seharusnya menganugerahinya sebagai salah satu "modern leftish lecture of the 21st century music" dan dengan rilisan album tahun 1991 (yang awalnya diedarkan oleh Liberation Records) serta bertitel agak bijak plus sarkastik - Don't Try This At Home; seakan merupakan burung besi revolusinya untuk menjatuhkan bom-bom kecil pemberontakan dengan tema-tema lagu yang cerdas macam Sexuality yang berceloteh tentang persaudaraan dan percintaan antar ras sekaligus mengolok-olok kapitalisme modern barat, lagu Tank Park Salute yang mengingatkan akan bahaya patriotisme buta dan kejahatan konspirasi rekrutmen serdadu muda. Sementara Accident Waiting To Happen seolah mempertanyakan keabsahan dan keikhlasan para orang penting dan terkenal akan sepak terjang mereka sendiri, Billy Bragg tahu betul apa yang ia bicarakan dan semburkan lewat lagu-lagu protesnya serta bagaimana menjadi diri sendiri dengan membuat musik rock yang variatif dan tidak membosankan pendengarnya; mulai dari new wave, slow tunes lounge music sampai punkrock. Belum lagi lagu-lagu bagus lainnya kayak Dolphins yang menyiratkan pernyataannya bahwa dunia ini takkan berubah banyak, Rumors of War yang dengan fantastis menceritakan ketakutan manusia pada hal-hal yang tidak penting ataupun Moving the Goalposts yang mempertanyakan akibat dari perang dingin yang berkepanjangan. Billy mungkin tak dikenal orang banyak namun ide-ide cemerlangnya telah sekian lama mendidik dunia rock untuk menjadi lebih manusiawi. (The Bolshovoi)

roadrunner united (the allstar sessions) (Roadrunner Records 2005)

Hal apa yang paling sempurna untuk menandai sejarah duapuluh lima tahun berdirinya label rekaman yang begitu rajin mendistribusikan dan memproduksi hampir sebagian besar album dan kompilasi genre metal dan rock (serta turunannya) di muka bumi ini ? Roadrunner Records yang asli adalah label rekaman dari negeri Belanda ini harus berbangga sebab kenyataannya adalah produk-produk mereka akan selalu menjadi jaminan mutu "genre musik metal " yang sebenarnya. Kompilasi dahsyat - Roadrunner United (The Allstar Sessions) dibawah komando eksekutif produsernya Monte Conner (yang telah selegendaris label Roadrunner sendiri) dan empat orang produser "Jendral" dari beragam genre metal kayak Joey Jordison (drummer Slipknot/Murderdolls), Dino Cazares (bassis satanik eks Fear Factory), Robert Flynn headmaster pionir extreme metal Bay Area - Machine Head serta Matthew K. Heafy dari grup muda Trivium. Keempat "Jenderal" metal ekstrim tadi lalu ditugaskan memilih dan merekrut sendiri kru musisi Roadrunner yang mereka sukai sembari menciptakan lagu, musik dan lirik gahar lewat kelompok-kelompok "kagetannya" masing-masing. Tercatat nyaris 55 orang musisi metal/rock dari 42 band yang berbeda tumplek blek dalam kompilasi Roadrunner United nan apik dan sakral bagi para metalheads dan belasan lagu-lagu brutal dan bertendensi pemberontakan riuh rendah berebut tempat dengan syair atau lirik sosio-humanis yang agak berbau mistis seperti Annihilation by the Hands of God (yang divokali Glen Benton dari band satanik deathmetal Deicide), The Enemy yang meledakan serbuan sengatan riff-riff ekstrim duet gitaris Dino Cazares dan Andreas Kisser (Sepultura) maupun The Rich Man yang dahsyat; berawakkan Corey Taylor dari Slipknot, Robert Flynn, Jordan Whelan (Still Remains) dan Andols Herrick (Chimaira). Puluhan nama-nama beken dari berbagai sub-genre extreme metal yang bernaung dibawah label Roadrunner atau pernah bekerjasama dengan label tersebut bahu membahu menghasilkan dan menyajikan sub culture ganas dan hingar bingar dari semburan musik pekak tak suci; yang mana mereka pun telah dikategorikan sebagai "orang suci" bagi dunia musik metal masa kini mulai dari para personil Slipknot, Chimaira, vokalis Keith Caputo, Max Cavalera, Steve DiGiorgio (Death), Howard Jones frontman Killswitch Engaged, Peter Steel bersama Type O Negative-nya, "Sang Setan" King Diamond hingga vokalis anyar The Misfits Michale Graves serta DJ Junkie XL. Penggabungan ide-ide murni provokatif yang memberontak seolah telah menjadi semboyan dari label Roadrunner sendiri dan nomor-nomor panas lain seperti In The Fire nan demonik, Tired N' Lonely yang straight and ready to rock sampai Independent (Voice of the Voiceless) yang gagah perkasa maupun Enemy of the State seakan memperkuat kembali cengkeraman label Roadrunner dalam menguasai dunia extreme metal sebagai satu-satunya label nomor satu yang paham betul arti "kegilaan", dentum cadas musik metal dan kreatifitas tanpa batas bagi kemajuan dan tegak berdirinya selalu dunia metal ! (Hornetboy)

deep six - various artists (C/Z Records / A&M Records 1994)

Proyek rekaman bagi orisinalitas sound dari kota Seattle berawal oleh ide dua orang maniak experimental rock bernama Chris Hanzsek dan Tina Casale yang juga adalah pendiri salah satu label tertua dalam sejarah Seattle sound - C/Z Records; yang tak lama kemudian melahirkan rekaman legendaris yang menjadi patron awal tonggak sejarah dari sebuah aliran rock pekak yang kelak dinamai "grunge". Inilah cakram Deep Six nan langka; album kompilasi serius yang memuat enam grup pionir terbaik Seattle sound dan ibarat sebuah kitab suci bagi penggila band-band pekak asal Seattle kayak Green River (yang merupakan cikal bakal dari Pearl Jam dan Mudhoney), Soundgarden, Melvins, Skin Yard serta Malfunkshun; yang dikemudian hari menjelma menjadi Mother Love Bone (diibaratkan sebagai ibu kedua bagi Seattle sound setelah kelompok Heart). Kelompok Green River yang diperkuat Stone Gossard, Jeff Ament, Mark Arm serta Bruce Fairweather menyumbangkan dua lagunya 10.000 Things dan Your Own Best Friend - yang kental aroma Pearl Jam-nya atau Chris Cornell yang bersama Soundgarden-nya tampil garang dan kucel lewat sumbangan tiga buah lagu kasar seperti Heretic, All Your Lies dan Tears to Forget (sambil bersiap meluncurkan debut full album mereka - Louder than Love). Melvins merupakan band Seattle lainnya yang masih eksis berdiri sampai sekarang dan sudah menyandang status sebagai grup grunge legendaris dan band pimpinan Buzz Osborne ini menyemburkan tak kurang dari empat nomor doomy rock seperti Scarred, Blessing the Operation, Grinding Process dan She Waits; bagaikan pesona aura kemarahan urban yang anti kemapanan penuh kemisteriusan yang menghasilkan apa yang disebut sebagai kerumitan eksperimen bunyi nan berat dan lamban dan seolah menjembatani kemurkaan Black Flag dengan kekelaman St.Vitus. Bukan hanya itu, seolah tengah menciptakan keajaiban dunia ke-delapan; Seattle sound tahu betul bagaimana menghasilkan keunikan brengsek gabungan dari The Stooges dan Pink Floyd seperti pada kelompok Skin Yard kala mengetengahkan lagu Throb dan The Birds yang berisi hembusan nafsu trombone nakal dan geraman rock standarnya. Sementara mendiang Andy Wood bersama kelompok Malfunkshun-nya merupakan cerita unik lain dari balik kompilasi ini dimana trio yang gemar tampil full make-up ala KISS ini menampilkan gedoran keren hardrock dan glam metal, sedikit groovy plus brangasan. Lagu Stars-N'-You maupun With Yo' Heart (Not Yo' Hands) bisa jadi adalah anthem keren dari semangat anti kemapanan para rocker Seattle yang sukses merebut bendera rock Amrik dari kota Los Angeles dan mengkilapkan nama grunge dari sebuah aliran independen ke puncak ketenaran mainstream...
(Rigat)

congratulation i'm sorry - gin blossoms (A&M Records 1995)

Sindrom album kedua... Banyak band-band diluar sana yang amat takut menghadapi hal tersebut, terlebih lagi setelah album perdana mereka mengalami sukses luar biasa baik dari segi penjualan maupun popularitas. Gin Blossoms; band asal Tempe - Arizona yang terkenal di seantero Amrik berkat album debutnya plus seabrek hits alternatif countryrock kayak Hey Jelously maupun Found Out About You itu seolah menghadapi dilema berat - pertama, mereka sudah ditinggal mati sang konseptor mereka dan kedua, mampukah mereka berlanjut untuk tetap eksis didunia altrock dan kembali merilis album berikutnya ? Ternyata lewat kerja keras dan keuletannya Gin Blossoms, masalah-masalah tadi sukses mereka lewati. Rekaman kedua Congratulations I'm Sorry (yang seolah memberikan peringatan keras pada kritikan pedas atas musik mereka) berhasil mengangkat karir kelompok alt-countryrock ini dan kembali meledak dipasaran. Rekaman berdurasi sekitar 48 menit tersebut memuat banyak nomor-nomor keren yang lugas, manis dan ngerock model Day Joe, My Car, Highwire sampai Til I Hear It From You (yang sukses diikutsertakan dalam soundtrack film remaja - Empire Records). Terbayar sudah kecemasan para penggemar Gin Blossoms dengan hadirnya album kedua mereka dan menggagalkan semua ramalan palsu para kritikus musik yang berharap band tersebut bubar dan lenyap ! Congratulations I'm Sorry dibuat dengan landasan rasa percaya diri tinggi dan kejujuran hati (serta gelitik ringan tamborine) yang menghasilkan keriangan baru bukan keriangan pesimis semu macam rekaman pertama mereka - Congratulations... adalah sisi tercerah dari karir musik kelompok ini sepanjang masa dimana bahkan nomor-nomor balada dan slow tunes model Not Only Numb, As Long As It Matters, I Can't Figure You Out hingga Competition Smile yang terdengar sendu dan melankolis itu bisa terasa memiliki akar keriangan jujur dan positif dalam tiap bait liriknya. Efektifitas produser John Hampton juga terasa membangkitkan rasa ingin tahu, rasa kangen dan rasa rileks luar biasa yang bakal menyemarakkan hatimu. Apalagi nomor keren lainnya - Follow You Down; merupakan anthem pendorong semangat untuk tidak membiarkan dirimu terkatung-katung pada sesuatu yang tak pasti, yang rasanya wajib dimiliki setiap orang pencinta alternatif rock yang menikmati hidup, siapapun dia ! (De Nathalys)

it still moves - my morning jacket (ATO Records 2003)

Lewat penampilan sederhana dan nuansa alternatif midwest nan lumayan kental, kelompok My Morning Jacket (yang konon digilai oleh Dave Grohl) ini seolah sangat santai mengarungi hidupdan karir mereka - yang meskipun tidak begitu heboh menimbulkan histeria namun terus menanjak naik dan ini terbukti lewat kemunculan mereka tampil selama beberapa menit dalam film Elizabethtown yang lucu dan dramatis itu maupun terpilihnya mereka sebagai salah satu the rising stars of southern rock versi Metal Hammer tahun 2007. Nah, lewat rekaman It Still Moves ini Jim Jones dan gerombolannya mampu menyuguhkan kenikmatan total buat kamu merasakan hangatnya mentari pagi, cuaca terik berangin tengah hari serta semilir angin dingin pegunungan senja lewat track-track "hidup" seperti Dancefloors yang makin asyik lewat sentuhan horn section keren, Masterplan, One Big Holiday, I Will Sing You a Song yang romantik hingga Easy Morning Rebel. Rekaman mereka kali ini sekaligus menunjukan keseriusan Jim Jones sang vokalis dalam memproduksi sendiri rekamannya hingga hasilnya cukup signifikan sesuai keinginan mereka dan totalitas buat menaikkan pamor band anyar itu sendiri tentunya. Terlebih lagi aksi maksimal mereka seperti kemunculannya dalam film Elizabethtown yang juga menampilkan Orlando Bloom dan Kirsten Dunst sebagai titik pesonanya semakin membuat para penggemar dan pencinta film roman komedi pun mulai menoleh kearah kuintet ini sambil berdecak kagum atau terpana. (Tristan)

an all star tribute to bon jovi (Red Line Records / Big Eye Music 2006)

Sulit untuk menyangkal nama besar Bon Jovi sebagai band rock papan atas yang sangat sukses dan punya jutaan penggemar dari beragam usia diberbagai belahan dunia. Jadi rasanya tak perlu terlalu kaget bila suatu hari ada sebuah tribute hangat yang perlu rasanya dibuat untuk band besar asal New Jersey ini. Impian penggemar John Bon Jovi atau Ritchie Sambora pun akhirnya terpuaskan manakala terbit rekaman tribute bagus bagi mereka - An All Star Tribute to Bon Jovi yang menampilkan para bintang rock dari sejumlah grup generasi glam metal Amrik dengan sejumlah hits Bon Jovi yang diracik sedemikian apik sebagai senjatanya. Dengar saja aksi Fred Coury vokalisnya Cinderella (yang kelahiran bandnya ikut dibidani Bon Jovi) yang merangsek membawakan Have a Nice Day atau John Corabi yang sempat jadi vokalis Motley Crue dan eks The Scream itu pas membius lewat Born to be My Baby yang tersimak lumayan romantis. Tidak ketinggalan beberapa repertoir mega hits kelas dunia milik Bon Jovi yang digeber dalam kompilasi ini macam Lay Your Hands on Me (dibawakan lewat aksi bermutu vokalis Warrant - Jani Lane), tangguhnya gaya "old wild wild west" dalam Wanted Dead or Alive oleh Phil Lewis sang moncong LA Guns, Livin' on A Prayer yang meledak-ledak dalam vokal kasar Marq Torien dari Bullet Boys (yang akan selalu terdengar seperti David Lee Roth muda !) maupun nomor keren Blaze of Glory yang akan selalu mengingatkan pada semangat pemberontakan jiwa muda dan bahwa Bon Jovi memang salah satu warisan berharga dunia rock yang pernah dimiliki Amerika (sukses dikumandangkan oleh vokalis Warrior Soul - Cory Clark). Tidak lupa juga hadirnya nomor-nomor lawas lain nan powerful dan sulit dilupakan macam Runaway, You Give Love a Bad Name, Bad Madicine, Living in Sin sampai I'll be there for You yang makin membuat para penggemar Bon Jovi pasti bakal mabuk kepayang, sebab selain menampilkan kebesaran karya-karya mereka, tribute ini juga memberikan sejumlah pelajaran baru bagi generasi poprock maupun glam metal masa kini tentang bagaimana cara menciptakan hits-hits kelas dunia secara sederhana, kreatif dan romantis disegala sisinya. Sebuah tribute keren yang pasti akan membuatmu menikmati hidup dan keindahannya atau bahkan baru menyadarkan penyesalanmu karena telah melewatkan era sepak terjang hebat sebuah grup rock dahsyat. (Doegill)

the fake sound of progress - lostprophets (Visible Noise / Sony Music 2001)

Kerap mengkategorikan soundnya sendiri sebagai enam orang anak muda yang bosan dengan musik normal - hendak mencari sengatan nada-nada baru yang melodius, agresif, emosional, enerjik dan intelijen; Lostprophets - sebuah grup nu-metal asal Wales ini coba untuk tidak membuat bosan pendengarnya lewat rekaman The Fake Sound Of Progress. Para punggawa dalam Lostprophets berusaha keras untuk tidak terlalu meniru sound band-band Amrik seperti Hoobastank misalnya - dan terbukti memang lewat adonan metal, hardrock dan sedikit emo yang menggedor serta aksi sample, sytheziser piawai geng Lostprophets - menghasilkan hentakan-hentakan groove yang cukup bertenaga dan bernuansa modern. Coba saja dengar aksi kuintet ini dalam nomor-nomor pejal juga kencang macam Awkward, Still Laughing, Kobrakai maupun hits panasnya - Shinobi vs Dragon Ninja yang banyak berkisah tentang pencarian jati diri generasi muda yang gamang pada hidup jaman modern atau hanya sekedar kisah khayalan dari efek akibat kecanduan bermain video game. Jelasnya, keenam rocker yang terhitung masih hijau ini telah cukup mampu membuat gebrakan lumayan heboh lewat gelitik lead gitar dan permainan melodi apik serta vokalis yang representatif berbekal pola nu-metal yang mulai jadi idola baru dengan musik dan lirik-lirik sedikit tak lazim juga gedoran straight rock yang dinamis, kekanak-kanakan serta membuktikan kalau kebosanan pun bisa menciptakan "suara-suara palsu" yang menghentak keras !
(Tristan)

anthology - alien ant farm (Dreamworks 2001)

Dengan nama seaneh dan seunik Alien Ant Farm (AAF), sekelompok anak muda penggila metal, jazz dan pop sarkastik ini mencoba menembakkan letupan groove modern rock dengan sedikit aksi liar metal skater dalam adonan musik mereka didebut album ANThology rilisan Dreamworks/SKG yang merupakan debut yang pejal, kongkrit dan menggigit. Tampil pede lewat aliran yang menyerempet-nyerempet ke subgenre crossover metal, AAF menghadirkan power groove sound dengan mencampuradukkan rock, funk, jazz hingga latin music bahkan reggae dalam memperkaya variasi musik yang mereka coba usung. Skill dan vokal bagus Dryden Mitchell nampak seperti jiwa bagi bandnya; terbukti lewat aksi vokalnya yang cukup ciamik dalam lagu-lagu Flesh and Bone, Whisper, Sticks and Stones maupun Courage. Aksi lainnya terletak dipundak sang bassis gempal - Tye Zamora yang punya sentuhan teknik slapping fret yang keren dan enerjik (selincah goyangannya) hingga beberapa nomor pejal lain kayak Summer, Attitude yang rame maupun nomor cover milik King of Pop Michael Jackson - Smooth Criminal; yang mendapat sentuhan treatment spesial dari AAF makin terdengar kenceng dan keren. Alien Ant Farm mungkin akan menemukan dirinya tergabung dalam deretan pengusung modern crossover metal dengan para jagoan barunya kayak 311, Clawfinger sampai Papa Roach. Namun salah satu kelebihan AAF adalah kejelian kuartet tersebut menghadirkan gelitik latin rock yang menyengat kuping dan menggiurkan lidah. (Tristan)

are you listening? - dolores o' riordan (Sanctuary Records 2007)

Setelah sekian lama menantikan rekaman baru dari The Cranberries yang ternyata tak pernah muncul lagi karena bubarnya band tersebut, para fans band alternatif asal Irlandia itu akhirnya boleh bernafas lega karena dengan penuh perjuangan karir lengkap dengan jatuh bangun bersama bandnya akhirnya vokalis Dolores O' Riordan yang memilih bersolo karir merilis album debutnya Are You Listening? Ibu dari dua anak ini mencoba peruntungan karir musiknya dan ternyata hasilnya tidak mengecewakan alias amatpositif, dimana album tersebut langsung diganjar hujan pujian dari para kritikus musik. Simak saja Ordinary Day (yang pasti bikin sedih sekaligus girang fans militan The Cranberries), When You Were Young yang ciamik dan melodius sampai Apple Of My Eyes yang merupakan anthem yang tak bisa menyembunyikan nuasa sendu Dolores pasca The Cranberries yang seolah tetap mau terdengar seriang gembira pesta ultah anak-anak dipekarangan belakang rumah. Dolores tak mau terdengar seperti The Cranberries dan dikenang hanya sebagai frontwoman bersama band legendarisnya itu; ia berusaha tampil bebas termasuk kala bergothrock-ria dalam Black Widow dan ternyata tak membuat fans barunya maupun penggemar berat The Cranberries pangling. Apalagi mereka tetap bisa bernostalgia bersama nomor-nomor kayak October maupun Accept Things. Di rekaman ini Dolores dibantu oleh Graham Hopkins, Steve DeMarchi dan Marco Mendoza yang seakan melahirkan The Cranberries dalam format baru yang lebih simpel dan independen yang merajut kembali sisa-sisa patron band terdahulunya di era kejayaan mereka dimasa lalu. Meskipun kisah lamanya telah usai, toh hidup harus terus berjalan maju - jadi jangan lupa untuk membuka pikiranmu dan juga hatimu agardapat menerima kenyataan dan membuat perubahan seperti yang dilakukan Dolores; yang mungkin saja sejak dahulu telah mampu berdiri sendiri tanpa nama besar the Cranberries... (De Nathalys)

one man revolution - the nightwatchman (Sony Music Entertainment 2007)

Saat break panjang dari Audioslave (band superstar-nya) sementara waktu, Tom Morello ternyata benar-benar memanfaatkan waktunya dengan baik untuk merilis album solonya. Yes, debut album solonya yang memang layak direndeng dengan karya-karya folkrock model Dylan atau Springsteen daripada amukan heavyrock aliran leftish Rage Against The machine dan solid hardcore-rapnya. Ada tigabelas track yang termuat dalam cakram One Man Revolution; yang berformat musik folkrock akustik murni mulai dari nomor Let Freedom Ring, Battle hymns hingga Union Song lewat dentingan gitar bolong dan suara baritone ala Tom Waits. Nomor yang tak kalah bagusadalah The Road I Must Travel yang mengetengahkan nuansa Irish folkrock yang sesaat menyiratkan kesedihan sekaligus kegembiraan manusia menuju kemerdekaan hakiki maupun di lagu One Man Revolution yang banyak berkeluh kesah tentang ideologi dan pola pikir Tom Morello (yang menjelma sebagai The Nightwatchman di album ini) dalam menghadapi tantangan dunia global nan modern saat ini. Kredit bukan cuma diberikan buat Tom Morello saja karena produser kawakan Brendan O'Brian yang dengan lugas tetap mampu menangkap esensi pemberontakan seorang fighter sosialisme model Tom untuk menelurkan akustik album yang tetap tak kehilangan semangat revolusionernya sekaligus filosofis disatu sisi dan agak religius disisi yang lain. "Putar album ini sambil melawan neo-globalisme sekarang juga !..." (The Bolshovoi)

the pick of destiny - tenacious d (Sony Music Entertainment 2006)

Setiap manusia pastilah memiliki iblis dalam dirinya dan ketenaran adalah salah satu pemicunya. Jack Black dan Kyle Gass dari duo Tenacious D tahu benar akan hal tersebut sebab mereka telah mengalaminya saat pencarian jati diri mereka beberapa waktu lalu dan hasil dari kisah perjuangan heroik mereka itu dituangkan dalam bentuk rekaman kedua yang diberi judul The Pick Of Destiny, sebuah album metal klasik yang ajaib, keras, bercita rasa tinggi dan sedikit sarkastik - keluaran Sony Music. Sengatan kencang heavy metal bergaya Judas Priest atau Dio dengan melodi pejal meliuk-liuk bagaikan "amukan dan semburan api sang naga yang berontak mengamuk serta memuncratkan kemarahannya kepada dunia" itulah sepak terjang duo tambun tersebut dalam rangka menemukan arti sejati dari ketenaran abadi. Menyimak nomor-nomor keras dan konyol dalam album Tenacious D ini ibarat mendengarkan Ronnie Dio tampil bareng Brian May dengan nuansa kental Bill & Ted Bogus Journey dengan kehebatan sang J.R.R. Tolkien dicampuradukan dalam satu adonan mentah manna dari surga metal. Nomor-nomor itu adalah The metal, POD, Beelzeboss (the final showdown) , Break In-City (Storm the gate) yang keras bahkan nyaris brutal maupun lagu-lagu model soft-rock opera kayak Baby, Dude (I totally miss you), Kickapoo dan History dengan bonus untuk para rockheadmania lewat hadirnya jagoan metal tua macam Meatloaf, Ronnie Dio dan tak ketinggalan aksi sangar gebukan Dave grohl dibalik set drum. Dalam dunia Tenacious D yang klasik namun anomali, segala sesuatu berjalan riang, gamang, powerful dan "menggetarkan" pada saat yang tepat hingga bahkan sang iblis pun mungkin marah sekaligus tersenyum apabila harus berhadapan dengan metal jenaka yang orisinil milik duet tambun seberuntung Tenacious D.
(Tristan)

age of winter - the sword (Kemado Records 2006)

Sebuah mahakarya dari band doom metal hebat - The Sword yang muncul dari Austin, Texas ini adalah satu dari sekian banyak generasi penerus legacy pemegang riff-riff suci dan sejati milik Tonni Iommi dan Black Sabbath yang melakukan hal terbaik lewat musik pekak terbaik dalam album "heavy" mereka rilisan Kemado - Age of Winter dimana kekuatan metal, doom, southern dan mistik bertemu dan ditempa menjadi senjata dahsyat dalam bentuk lirik-lirik epik nan gelap dan halusinatif yang banyak mengangkat kisah-kisah heroik tentang kejayaan bangsa Viking, musim dingin mematikan di negeri Skandinavia maupun murka dewa dewi kuno Eropa Utara. Tengok saja Barael's Blade, Freya, Winter's Wolves hingga The Horned Goddess yang punya sound gitar heavy sekaligus powerful yang dihasilkan oleh JD Cromise (gitar, vokal), Kyle Shutt (gitar), Bryan Ricchi (bas) dan Trivett Wingo (drums) dengan begitu kuat baik musik maupun karakter dan struktur doom metal ber-sound pekat, nyaris sehebat Sabbath sendiri bahkan lebih. Tempo lamban ala doom metal klasik seakan menjadi palu godam yang akan terus menerus menghajar kepalamu berulang-ulang hingga jikalau kamu nekat terus berheadbanging niscaya otakmu bakalan mulai berdarah ! The Sword dengan gagahnya seperti menciptakan ulang soundtrack metal untuk film-film epik medieval macam Conan the Barbarian atau Lords of the Ring dan rasanya kedahsyatan musik band ini memang pantas mengiringi pertarungan heroik dan kematian yang mengerikan dari bangsa-bangsa barbar kuno. (Zephead)

city of echoes - pelican (Hydrahead Records 2007)

Pelican adalah sekumpulan musisi metal yang jenius dan menciptakan komposisi mathmetal progresif instrumentalis yang berat sekaligus juga rumit dimana bahkan kadang mereka pun dijuluki para manusia metal yang "cerdas" dan seolah merupakan anak sah dari perkawinan antara Pink Floyd dengan Rush lewat beberapa perselingkuhan kecil dengan aliran - aliran experimental. Untuk itu perlu bukti konkret yang lebih jelas dan mudah dimengerti awam; tetapi tetap saja rekaman City of Echoes akan terdengar sebagai fakta yang canggih, rumit dan "ngotak" bagi orang awam, ibaratnya Tom Araya dan Slayer menciptakan amukan metal musik bagi jiwa maka Pelican menghasilkan gedoran musiknya untuk pikiran para penggemar mathmetal hingga lahirlah nomor-nomor pejal dan progresif model Bliss of Concrete, City of Echoes atau Starship Broken Parts Needed yang rata-rata berdurasi diatas tiga menit bagaikan perjalanan jauh membelah samudera luas dan mengitari setiap inci dari lempeng kontinen yang agaknya pas disematkan untuk mengganti kata-kata melukiskan sengatan progresif band asal Chicago yang berdiri tahun 2001, digawangi gitaris Trevor De Brauw dan Laurent Lebec serta Larry dan Bryan Herweg (bas dan drums). Nyaris segala muntahan instrumental masif yang teramat megah setara dengan kehebatan para dedengkot progresif rock masa lalu dan ditambah lagi dengan unsur modern metal yang kental warna eksperimentalnya serta ambient fushion keren seolah menjadikan rekaman Pelican ini sebagai monumen salah satu mahakarya mathmetal yang begitu dahsyat. Sangat memuaskan memandang segala sesuatu diatas balon udara diantara awan-awan jauh diangkasa sana, dimana alunan magis getaran menyengat kuartet ini yang paham benar bagaimana mengajak para pendengarnya terbang mengarungi waktu menuju kesempurnaan di suatu kota khayal penuh gema dimana instrumental metal progresif adalah pesawat luar angkasa yang membawamu kesana. (Revolver)

teratologie - eths (Season Of Mist 2007)

Prancis dikenal bukan cuma sebagai negeri penghasil anggur dan surga dunia terbaik; tanah kaum Galia itu pun merupakan penghasil seni musik - dalam hal ini extreme metal brutal tepatnya. Yap, selain banyak bintang film dan opera sabun, negerinya Joan of Arc ini juga mengekspor banyak band-band metal berkualitas seperti - Eths. Kelompok metal ekstrim dan misterius asal Marseille ini dengan entengnya menyemburkan death metal yang dimixing dengan mathcore progresif lewat cakram baru mereka - Teratologie yang rasanya wajib disimak dan diapresiasikan dengan baik oleh para penggemar baik itu progresif, gothmetal hingga art rock sebab gerombolan ini agaknya merupakan pemuja sado-machocist, penyimpangan gaya hidup, hal-hal seputaran pembantaian dan sadisme. Vokalis Candice serta duo gitaris Staif dan Greg yang dibantu Matt (eks-drummernya My Ruin) serta bassis Shob menghadirkan gempuran artistik death metal-mathcore ganas dengan duet vokal mistis dan gahar serta nuansa neo-romantik bersama balutan lembut melodi samar dan lirik-lirik tentang hal-hal terlarang yang menghasilkan adonan musik bizzare sekaligus klasik... Simak saja lagu Teratologie, V.I.T.R.I.O.L, NaOCl maupun Priape yang datang dengan paduan sempurna kelembutan, gemuruh memekakan dan kejeniusan kelompok metalheads asal Prancis tersebut. Mathcore alias metal ekstrim rasanya memang tengah menyeruak menikmati kebebasannya berkreasi sebagai sub-genre unik dari metal dan dengan makin banyaknya fans yang jatuh hati pada pendekatan musik model begini maka makin mengkilaplah kelompok macam Eths. Menakjubkan juga menikmati vokal metal berbahasa Prancis yang bisa nge-growl atau mendayu-dayu mistis sambil memuntahkan opini-opini berbahaya tentang kanibalisme; dimana menyantap organ dalam manusia atau mutilasi adalah hal yang sungguh menarik untuk dituangkan dalam lirik. (Mr. & Mrs. DeVille)

karma bloody karma - cattle decapitation (Metal Blade Records 2006)

Karma Bloody Karma adalah rekaman death metal brutal dari band penganut paham "vegan" - Cattle Decapitation rilisan Metal Blade, dimana gedoran sangar brutal death metal yang penuh kemarahan kaum vegan dan pemuja sapi suci ini meledak menggelegar memekakan telinga, menggedor jantung yang lemah, yang seolah dengan keras mengingatkan sebagian besar dari kita yang masih gemar mengkonsumsi daging (khususnya sapi ! ...) untuk segera menghentikan kebiasaan barbarik tersebut. Semua kengerian, kesedihan, kemurkaan dan balas dendam penuh jeritan pilu hewan ternak yang bercampur aduk dengan ekstrimitas death metal sound seperti merupakan tema utama dalam rekaman ini. Ingin bukti ? Coba simak dengan seksama Success is...(Hanging by the neck), One Thousand Times Decapitation, Alone at the Landfill maupun Bereavement yang pasti memberikan semua gambaran perihal pembantaian ternak juga hal yang paling diinginkan penggila death metal; rekaman ekstrim brutal dengan sound sangar, lirik yang tematis dan fokus (terkadang chaotic ! )serta growling vokal ala "cookie monster" yang berat dan menakutkan. Album yang diproduseri Billy Anderson ini secara gamblang seperti mengajak kamu semua untuk menengok prosesi sadis didalam peternakan, perlakuan tak senonoh, pembantaian di rumah jagal serta sajian santap malam nikmat daging ternak - yang seakan hidup kembali untuk menuntut balas atas ulah dan keserakahan manusia atas alam dan isinya. Semua tetek bengek tersebut dibalut kasar oleh dentuman teknikal melodik gitar dengan riff-riff buas dan bergemuruh mengiringi kebangkitan kembali sang dewa sapi suci yang siap membalaskan rasa sakit bangsanya dengan penuh dendam. Para peternak berhati-hatilah !
(Rico Rahan)

incipit satan - gorgoroth (Nuclear Blast America 2000)

Trio satanik black metal Gorgoroth asal Norway ini memang kini diakui sebagai salah satu band black metal nomor wahid di seantero jagat, barang siapa (terlebih lagi kamu) yang menyebut diri penggila atau fans loyal aliran black metal art yang tidak kenal dengan para dewa kegelapan tersebut - hanya punya dua pilihan: rela dibaptis ulang dengan darah sakral sang kambing jantan atau mampus secara mengenaskan ! Gaahl, Infernus serta King Ov Hell lewat album Incipit Satan tahun 2000, secara gamblang dan bangga menyebarkan pesan akan kebangkitan kembali bagi sang ular tua, pangeran terang atau apalah julukannya... buat dia yang lebih dikenal dengan nama simpel - setan. Yang pasti memang fans grup ini amat militan, fanatik dan berjumlah besar bakal merasa girang dan bebas dari belenggu kala menyimak pesan-pesan mutakhir setan dalam nomor-nomor black melodic metal nan ekstrim macam A World to Win, Litani til Satan, Unchain My Heart sampai Will to Power yang secara jelas sudah mengatakan kebenarannya sembari memuntahkan hawa panas belerang penghujatan terhadap keimanan yang menurut Gorgoroth merupakan hal yang manipulatif dan munafik. Kalau masih kurang puas akan satanisme, pelototin juga sampul album serta art direction serem dari rekaman tersebut dan katakan kalau Gorgoroth memang extreme metalhead sejati. Bagi black metaller loyalis macam mereka, setan bukanlah si jahat yang harus ditakuti apalagi dibenci tetapi Sang Bintang Pagi itu sebenarnya diutus ke dunia untuk membantu manusia menguasai alam semesta dan isinya lewat ilmu pengetahuan dan hukum terkuat yaitu cinta serta loyalitas tinggi kepadanya. Untuk bidang musik, setan menciptakan "metal" sebagai pionirnya sementara black metal adalah katup pelepasan energi negatif nan mentah untuk terbang bebas menuju masa depan bertaburan cahay kemenangan dan kejayaan. Sayangnya disaat Gorgoroth nyaris menguasai segalanya di dunia extreme metal, mereka harus bubar jalan karena ego masing-masing. (I.W.A.B)

life in general - mxpx (Tooth & Nail records 1996)

Secara keseluruhan album Life In General milik band skater-punk asal Silverdale, WA yang punya nama simpel MXPX; merupakan kumpulan lagu-lagu "politik remaja" yang punya sound mutakhir dengan kekuatan power-pop standar dankecepatan yang sanggup memuaskan dahaga para punkrocker yang kesepian... Dengan nomor-nomor ciamik kayak Middlename, Do You FeetHurt, The Wonder Years maupun gairah memori indah dalam Move To Brementon yang rata-rata asyik dan meskipun condong brokehearted tapi MXPX masih menyiratkan secercah harapan punkrock kedepan. beat-beat nan melodik dan tidak monoton membuat MXPX jadi salah satu band punk yang makin disegani dan dielu-elukan penggemarnya. Dengan singel macam Chick Magnet (yang mengkritik kelakuan buruk kaum playboy, Today Is In My Way yang kental warna Christian Rock yang positif tentang semangat pencarian jati diri hingga Cristalena yang ngebut dan memihak feminisme, band ini langsung segera menarik perhatian pendengar sampai kemudian fans yakin untuk menjadikan Mike Herrera dkk. sebagai band paling diminati di era baru punkrock pasca meredupnya Greenday. Rasanya seperti ketika kamu asyik berskateboarding di daerah pinggiran kota yang tak terlalu ramai namun suasana asyiknya dan keriangan dalam kesunyianlah yang kamu butuhkan untuk melompat, mengepalkan tinju sembari menikmati hari dalam hidup yang penuh kerikil dan terkadang naik turun tanpa terduga.
(Lonn M. Friend)

wasting the dawn - the 69 eyes (Cleopatra Records 2007)

Ahh... Swedia... Tanah bangsa Viking, gadis-gadis pirang, tempat pemandian air hangat dan ABBA, ternyata bukanlah seperti yang anda bayangkan sebelumnya... Hadir dari sisi tergelap manusia yang memuja pahamVampire-Sanguine dan Atheisme; terbentuklah sebuah band metal gothic sangar yang dibaptis dengan nama The 69 Eyes. Dengan lima personil Jyrki (vokal), Bassie (lead gitar), Tino Timo (gitar), Archzie (bas) dan Jussi 69 (drums), The 69 Eyes melempar album keduanya Wasting The Dawn yang kaya akan nuansa kesunyian, kematian dan kekelaman sepanjang masa yang diaduk lewat gedoran musik metal gothik dan glam rock n' roll yang kencang, berat dan amat gelap - lengkap dengan taring, darah dan efek-efek menakutkan yang bikin rekaman ini makin keren dan berbobot. Penggemar gothic metal pasti tidak mau melewatkan nomor-nomor klasik metal gothik seperti Truck On, Lay Down Your Arms Girl, Wasting the Dawn maupun You Ain't The Reason yang rata-rata sangar dengan lirik-lirik yang tepat mengarah pada gaya hidup para penghisap darah yang disatu sisi terkesan mengerikan namun disis lain terasa eksklusif sekaligus menggairahkan. Dengankarakter vokal yang mampu tampil kasar, berat dan keren bahkan melengking membuat bulu kudukmu merinding, musik yang dihasilkan The 69 Eyes juga terdengar sangat bertenaga dan groovy bersaing dengan grup-grup metal gothik seangkatannya dan hal itu rasanya wajar saja mengingat band sesat ini punya segudang ide yang provokatif dan kontroversial untuk disemburkan lewat musik dan lirik mereka contohnya All American Dream (yang dengan dingin berceloteh perihal menjual jiwa kepada setan untuk kesuksesan), Hand of God yang "killer", Lazarus Heart maupun Next Stop Paradies yang begitu keras, meledak-ledak dan menantang bagi banyak orang yang berseberangan paham dengan kelima pemuja vampir ini - yang yakin bahwa menghisap darah manusia adalah kenikmatan bukan sebuah dosa. (Arachnophobia)

mantra - shelter (Roadrunner Records 1995)

Shelter adalah suatu kemajuan logis dari gerakan straight edge yang muncul dari D.C. dan New York yang memiliki aturan ketat untuk membebaskan penganutnya dari segala polusi minuman keras beralkohol, obat bius dan perbuatan yang merusak (kecuali memainkan gitar sekencang-kencangnya !) dan hal tersebut dipegang teguh keempat personil Shelter; dimana beberapa diantaranya juga menganut ajaran Hindu yang kental dengan nuansa transendal dan kedamaian hati. Album Mantra ini tetap gagah menghadirkan sound hardcore punk yang kentalajaran Krishna dan Hinduisme lewat aksi vokalis karismatik Ray Cappo (ex-Youth of Today) bersama gitaris Porcell, bassis Adam Blake dan drummer Dave DiCenso (yang pernah memperkuat band harcore veteran Cro-Mags). Nomor-nomor model Message of the Bhagavat, Civilized Man atau Mantra memang terdengar agak lebih slow dan ringan dibandingkan aksi band-band NYHC lainnya namun sebenarnya bobot lirikal mereka hampir setangguh rekannya yang lain. Pesan-pesan positif yang mengalir dalam adonan energi hardcore dengan melodi gitar yang lumayan ngepop tapi tetap galak membuat penggemar Shelter dan hardcore music nggak bakalan kecewa hingga akhirnya lahirlah sebuah gerakan band penganut Hinduisme yaitu "Krishnacore". Meski ada lagu riang kayak Here We Go; Ray Cappo dkk. tidak akan pernah meninggalkan sikap militan mereka untuk lebih banyak menulis nomor-nomor harcore sosial yang ppositif dan hebat seperti Appreciation, Emphaty, Letter to a friend serta nomor halusinatif yang sarat unsur paranoia akan hal-hal modern - itulah Surrender to Your TV dan Metamorphosis... Jadi kalau kamu penggemar sejati punk danhardcore, maka kamu wajib menyimak album ini atau paling tidak pernah mendengar karya-karya mereka karena kelompok ini memang merupakan slah satu grup penting dalam perkembangan scene hardcore New York era 90-an bahkan sekarang. (The Bolshovoi)

king for a day... fool for a lifetime - faith no more (Reprise Records / WEA 1995)

King For A Day (Fool For A Lifetime) adalah rekaman pertama Faith No More tanpa gitaris gimbal Jim Martin yang memilih hengkang dari band yang ikut dibentuknya belasan tahun silam. Vokalis Mike Patton (yang creepo seperti biasanya), kibordis Roddy Bottum, Billy Gould (bas) dan Mike Bordin (drums) memilih tetap konsisten untuk berkarir dan meneruskan kegilaan sepak terjang FNM dan hadirlah rekaman King For A Day... Nggak semua orang mampu mengapresiasikan musik Faith No More yang progresif, brutal, freaky dan punya tempo gado-gado yang ugal-ugalan seperti lagu Ugly in the Morning yang mencampurkan funk metal dengan thrash atau Evidence yang menampilkan swing-jazz; rasanya sudah cukup memberikan label "aneh dan unik" buat musik mereka. Untuk album kali ini, posisi gitaris dipegang oleh Trey Spruance yang awalnya merupakan teknisi gitar FNM dan ternyata permainannya tak mengecewakan malahan makin mempersolid kekuatan bandnya baik di nomor akustik King For A Day ataupun dalam kegaharan heavy metal lagu What A Day... Kemampuan vokal Mike Patton pun sempat jadi taruhan bagus tidaknya rekaman FNM kali ini dan memang terbukti kalau sang frontman masih memiliki kejutan-kejutan dan sinkop karakter vokal yang boleh dipaterikan sebagai konsep vokal pionir rap metal masa kini; entah itu dalam Ricochet, Cucko For Caca yang menakjubkan dan ajaib hingga Take This Bottle yang lembut mempesona. Mike Patton tetap konsisten untuk memuntahkan gaya brutal-nya yang menjadi jiwa bagi karya-karya "menggairahkan" bandnya. Jangan lupa simak pula Just A Man yang menghadirkan koor gospel maupun Star A.D. yang progresif dan agak membingungkan. Namun yang pasti rekaman Faith No More ini nggak bakalan cuma jadi raja sehari... (Revolver)

page avenue - story of the year (Maverick Records 2003)

Besyukurlah menjadi Story Of The Year yang muncul dimasa awal kejayaan genre emo Amerika dimana album debut mereka Page Avenue ini masih layak disebut jagoan. Rekaman mereka tersebut berisikan duabelas track keren dan enerjik semacam Until The Day I Die, Anthem of Our Dying Day, Swallow the Knife sampai Page Avenue yang merupakan nomor-nomor emo penambah semangat dan gairah generasinya masa sekarang yang tengah dilanda kebingungan antara realita sistem nan bobrok ancaman masif teror dan hilangnya kedamaian serta rasa aman. Tengok saja nomor In the Shadow, Burning Years atau Falling Down yang rata-rata mengisahkan keadaan dan kondisi masyarakat AS pasca September 9/11 yang tragis itu. Namun bukan bermaksud mengumbar nasionalisme semu atau memaki golongan tertentu, para rocker muda di Story Of The Year nampak berusaha lebih bijak untuk mengajak segenap generasi muda Amrik untuk bangkit dari keterpurukan moral serta mental lewat lirik bagus dan inspiratif dalam And The Hero Will Drown; yang seolah dengan cukup bijak mencoba memberikan pengertian sekaligus kritikan bahwa tidak penting lagi melihat munculnya sosok-sosok pahlawan kesiangan yang memang terasa klise dan tak penting lagi sebab sebagian besar "hero-hero" Amerika macam Angkatan Bersenjata, Pentagon bahkan sang Presiden sekalipun mereka anggap sudah tak layak dipercaya, gila kuasa dan tak punya kepedulian pada masyarakatnya. ...Sekali lagi luapan jiwa anak-anak muda bereaksi dan menunjukkan kekuatannya - kekuatan generasi baru yang mampu tampil lebih baik sebagai pahlawan sejati ...
(Tristan)

entombed - entombed (Earache Records 1997)

Nama Entombed dengan cepat segera menjadi trademark bagi sound underground ranah Swedia semenjak kelompok gahar ini melempar album ketiga-nya Wolverine Blues yang resmi melahirkan sub-genre baru yang khas Stockholm yaitu death n' roll; dimana kegilaan death metal coba dipadukan dengan rancaknya punk rock n' roll yang menghasilkan pemberontakan atas pola metal yang sudah paten sebelumnya. Baik drummer Nicke Andersson, gitaris maniak (sang pendiri Entombed) Alex Hellid, maupun vokalis mereka; entah itu Johnny Dordevic atau L.G. Petrov - semuanya merupakan para ksatria sejati penjaga nama sakral band senior tersebut yang lewat gemuruh kemarahan power death groove-nya melempar sebuah kompilasi the best mereka bertitel Entombed rilisan Earache. Rekaman luar biasa fantastik ini seolah nyaris bisa bercerita tentang perjalanan karir metal mereka yang hebat dengan menyimak nomor-nomor brutal fuckin' metal kayak Out of Hand (yang memaki adorasi dan penyembahan agama), Black Breath (lagu milik kelompok Repulsion), Stranger Aeons, Bitter Loss yang satir hingga Forsaken (yang garang tapi groovy). Hal-hal tabu yang digeber secara eksplisit dan dentuman keras dobel pedal sangat tepat bagi kamu yang coba mencari pelarian dari dunia yang membosankan dan akan membuatmu sesat karena menggilai gempuran death n' roll yang kental dimixing dengan gesekan pemberontakan hardcore yang ditangan raja-raja metal kematian macam Entombed ini segalanya bisa berubah sangat keras , gelap, nikmat dan mematikan, seperti nomor-nomor haram lain yang sulit dilewatkan dan terkutuk untuk dilupakan yaitu Dusk, Shreds of Flesh serta Crawl (yang rata-rata bertempo asyik punya !) Bahkan Entombed dan Earache pun tak lupa ketinggalan untuk mempersembahkan nomor-nomor kover "maut" kayak God of Thunder (KISS), State of Emergency (Stiff Little Finger), Night of The Vampire (Roky Eriksson) dan Vandal X (Unsane) yang rata-rata akan tersimak lebih "gawat" dan keren daripada versi aslinya. Jadi kalau kamu masih tetap nggak setuju bahwa Entombed adalah the best deathmetal troops saat ini maka lebih baik kamu mati ! (Hornetboy)

the wedding album - duran duran (Capitol Records 1993)

"Mungkinkah yang terdengar adalah suara-suara lembut yang berbisik dari masa lalu ?" ...Rasanya seperti itulah mimpi indah yang ternyata jadi kenyataan buat penggemar berat Simon LeBon cs. yang amat dikenal lewat sosok Duran Duran yang seolah bangkit kembali dari tidur panjang mereka. Kelompok neo-romantic wave asal Inggris ini pantas berterima kasih kepada Tuhan karena singel mereka Ordinary World dari album perdana Duran Duran atau yang juga dikenal dengan The Wedding Album setelah selama nyaris 12 tahun vakum telah sukses dan berjasa besar mengembalikan pamor mereka sekaligus mengobati kerinduan ribuan fans fanatik band yang kerap tampil manis dan tersohor sebagai musisi paling berbalut fashionable-ism ini. Album The Wedding ini merupakan awal baru buat salah satu pelopor new wave ini untuk sekedar unjuk gigi alias comeback dan bereuni tetapi juga nekat coba menjajaki peluang untuk naik kembali kepermukaan peta musik populer sekaligus menunjukkan alasan penting mengapa mereka layak disebut sebuah legenda. Simon, Nick, John plus gitaris Warren Cuccurllo ternyata masih punya bukti kuat untuk sukses dan bara itu seolah mengeluarkan cahaya dan hawa panasnya lewat singel Ordinary World yang megah, kontemplatif dan menjual, kecanggihan new wave technorock dalam Too Much Information (dimana Duran Duran cukup berani untuk menghujat keserakahan MTV dalam memonopoli dunia musik), None of The Above tentang kekesalan mereka pada para pemimpin yang tidak becus dan bertanggung jawab serta nomor lembut yang punya musik membius - Come Undone yang magis. Musik Duran Duran masa kini ternyata pun masih tetap sanggup mengajak penggemar baru sekalipun angkat suara berkoor panjang mengikuti alunan musik keren dan berjoget menikmati hentakan irama yang masih terdengar modern, komersil dan fresh. Sebuah bukti kalau nama besar dan jam terbang Duran Duran (yang juga digilai mendiang Lady Di) ini memang tak terbantahkan sebagai kekuatan terselubung yang mempunyai kuasa luar biasa yang jika digunakan sebaik mungkin akan menghasilkan buah yang manis sekali lagi dalam karir musik mereka. Mereka dengan kenekatan dan sedikit keberanian coba menyeruak ditengah badai serbuan grunge dan menjadi semacam alternatif bagi dunia rock yang sudah seharusnya angkat topi tinggi-tinggi buat para jagoan new wave. (Rigat)

infest - papa roach (Dreamworks Records 2000)

Debut album Papa Roach - Infest dengan cepat segera menjadi primadona seiring naik daunnya aliran sub genre rapcoredipertebgahan tahun 1999. Dengan formula musik dahsyat mirip penggabungan segar AC/DC dan Motley Crue, nomor-nomor yang diusung Papa Roach terasa kental hardrocknya dan penuh letupan-letupan power riffs gitar yang tebal dengan ritme serta repetan vokal yang garang. Diproduseri oleh Jay Baumgardner, Infest sangat layak disebut sebagai salah satu dari rekaman klasik-nya rapcore abad ini. Tampil dengan formasi yang minimalis dan nggak terlalu banyak mengikutsertakan bantuan turntable, Papa Roach benar-benar layaknya hardrockers saat menggempur pendengaran dengan nomor-nomor kencang seperti Infest, Last Resort (singel pertama mereka yang berderap dalam lirik positifitas) maupun Broken Home yang bertema sosial dengan videoklip yang cukup disturbing itu. Belum lagi nomor Between Angels and Insects yang meledak-ledak dan penuh kemarahan kaum urban muda yang terbuang atau kehilangan kesempatan dan masa remaja yang sia-sia di Revenge. Secara keseluruhan, Papa Roach penuh dengan amarah layaknya band-band keras era 90-an dengan perasaan depresi yang terpendam dan coba mereka salurkan lewat semburan lirik dan letupan musik dalam rekaman debut ini dimana Jacoby Saddix alias Coby Dick sang frontman memiliki talenta serta pesona yang layak menobatkan cowok ini jadi titik sentral bandnya. Tuntutan hidup membuat banyak orang tertekan termasuk salah satunya adalah kuartet ini hingga memaksa merekauntuk memendam perasaan frustrasi yang niscaya bagaikan bom dapat meledak sewaktu-waktu. rasanya agak kontradiktif menyimak sound hardrock/metal dan lirik-lirik positif yang terkadang cukup kasar milik band ini tapi jangan lupa bahwa dibalik kekasarannya, lagu-lagu Papa Roach memiliki nilai tambah berupa spiritualitas yang bukan cuma bisa didapat lewat meditasi atau pertapaan tetapi juga lewat lagu. Coba simak Never Enough, Snake atau Throw Away dan nikmati siraman spirit dari para pemuja kecoak bernama Papa Roach. (Roy Vader)

brujerizmo - brujeria (Roadrunner Records 2000)

Setelah limabelas menit menyimak album Brujerizmo ini, kepala akan terasa puyeng dihajar nomor-nomor satanic death metal dari kelompok "sesat" Brujeria yang merupakan band death metal Mexico dan merilis rekaman-rekamannya dalam bahasa spanyol kasar dengan tempo-tempo brutal death yang luar biasa brengsek dan mengerikan. Kabarnya diantara para anggota Brujeria ada pula beberapa bintang extreme metal dari grup macam Fear Factory, Dimmu Borgir dan Napalm Death - dengan Juan Brujo sebagai vokalis utamanya. Musik Brujeria begitu memekakkan telinga awam dan menggedor jantung, karena selain vokal sangar ala death metal musik mereka pun tak kalah brutal lengkap dengan kombinasi sinting tiga buah bas gitar, gitaris satanik metal yang meraung-raung dan gemuruh dobel pedal dalam rekaman yang terdengar amat minim sound ini hingga lagu-lagu anti-sosial berbau okultisme macam Petitis Te Invoco atau Cuiden a los Ninos (Take Care of The Kids) terkesan liar bahkan menakutkan. Nomor lain yang tak kalah sangarnya adalah Sida De La Mente (yang menampilkan duet antara growl vokal dengan lengkingan metal satanik dengan lirik seputar kegilaan dan kejahatan. Bicara soal kejahatan, Brujeria terkenal pula sebagai band yang rutin melakukan pengorbanan manusia (human sacrifice) guna memperlancar jaringan usaha mereka yang katanya mencakup perdagangan obat bius, senjata ilegal dan trafficking imigran gelap. Belum lagi daftar perampokan dan pembunuhan yang mereka lakukan di beberapa wilayah Meksiko dan AS yang akhirnya membuat kelompok gila ini secara resmi menjadi target buronan FBI !... Nomor seperti Laboratorio Cristalitos bisa jadi adalah pengakuan Brujeria atas indikasi mistik usaha ilegal dan tindakan pengorbanan manusia bagi kelancaran karir kelompok sadis ini. Lewat musik metal - Brujeria sukses mendapatkan pemasukan dana ditambah lagi seiring bertambahnya fans sinting yang mulai menyembah mereka membuat band yang juga mensupport gerakan pemberontak Zapatista di Meksiko ini sangat siap untuk membuat ledakan revolusi. Death metal memang masih akan tetap hidup di perbatasan Meksiko sana untuk waktu yang lama... (Mr. & Mrs. DeVille)

the downward spiral - nine inch nails (Nothing Records 1994)

Nine Inch Nails (NIN) semenjak kemunculan awalnya telah menjadi fenomena tersendiri bagi scene musik rock industrial, ditambah lagi sejak awal pula sang konseptor Trent Raznor "hanya" berkutat dengan dunia rekamannya seorang diri... The Downward Spiral; yang merupakan rekaman kedua NIN dan bisa disebut sebagai album industrial terbaik sepanjang masa - yang merupakan hasil kombinasi perkawinan album pertama NIN (Pretty Hate Machine) dengan mini album brutal dan kelam Wish yang sempat meraup Grammy untuk kategori Best Metal Performance. Secara keseluruhan The Downward Spiral berisi beat-beat kematian industrial metal, lirik bagi jiwa-jiwa mekanikal hampa dan sayatan gitar yang amat agresif yang merupakan ciri utama musik industrial rock dan Reznor sang motor grup seorang diri berkutat mengolah amarah dan frustrasinya untuk kemudian meraih lebih banyak indera pendengar fans NIN yang makin depresif sekaligus militan itu. Masuk ke dunia NIN dimulai lewat nomor Mr.Self Destruct yang berkisar tentang halusinasi untuk menjadi seorang invisible man sekaligus agresor atau Closer (yang menceritakan satu-satunya alasanmu hidup adalah kebutuhan akan "seseorang" sementara nomor Ruiner berisi solusi untuk mengakhiri cara hidupmu tadi. Warna gelap dan bising merupakan konstruksi yang sengaja dibangun untuk dunia Downward Spiral; sebuah dekonstruksi dunia nyata yang penuh frustrasi, kebohongan yang tak terbayarkan dalam Piggy atau ilusi kebencian terhadap segala sesuatu lewat nomor panas March of The Pigs (yang punya videoklip sederhana tapi brangasan dan bermutu). Apakah ada kedamaian dalam dunia Reznor dan The Downward Spiral ? Mungkin ada setitik pencerahan jauh didalam rahim sang frustrasi - tersirat lewat nomor lembut A Warm Place atau Hurt yang begitu sarkastik-spiritual dan walaupun mungkin harapan itu telah hilang dan untuk mengubah segala sesuatu atau memulai sesuatu yang baru terasa sangat sulit - entah dari mana memulainya. Namun yang sudah terjadi adalah penistaan atas dirimu sendiri untuk membuktikan bahwa kenyataan yang masih bisa dirasakan kebenarannya adalah fokus pada rasa sakit tak berujung didalam dunia spiral yang membingungkan milik Nine Inch Nails. (Arachnophobia)

mata leao - biohazard (Warner Bros Records 1996)

Dengan teriakan koor panjang perlawanan terhadap globalisasi "fuck the rules ! ", Biohazard membuka rekaman dahsyatnya Mata Leao lewat nomor Authority. Harus diakui bahwa Mata Leao adalah salah satu heaviest hardcore album di era 90-an dimana rekaman ini begitu berapi-api, panas dan full protes terhadap efek modernisasi yang kebablasan, korupsi moral hingga kerusakan lingkungan. Kombinasi hardcore-heavy metal dan hip-hop sanggup membuat musik Biohazard riuh, brangasan, keren dan sanggup membakar jembatan Brooklyn lewat kekompakan Evan Seinfeld (bas, vokal) dan Billy Graziadei (gitar, vokal) yang bergantian mengisi vokal ditiap lagu keras mereka - dimana pabila Billy menyanyi dengan gaya hardcore-metal abis maka Evan yang bodinya full tatto itu lebih bergaya hip-hop/rap. Tidak percaya bagaimana gagahnya kombinasi vokal Biohazard ? ...simak saja nomor-nomor These Eyes (Have Seen), Stigmatized, Gravity atau True Strength. Mata Leao adalah album yang harus dimiliki penggemar hardcore sejati dan sangat layak simak bagi pencinta heavyrock dan juga metal, sebab rekaman ini benar-benar merupakan album hardcore yang simpel sekaligus rumit, langka, berbobot setara dengan ratingnya yang tinggi pula serta kelebihannya yaitu tak masuk dalam chart-chart musik mainstream. Album Mata Leao dari Biohazard ini memiliki kombinasi letupan unik dari dua karakter vokal berbeda yang sanggup melontarkan kritikan pedas sembari memainkan instrumen sama baiknya, namun tak menutup mata pula adalah sepak terjang sang drummer Danny Schuler yang sanggup menghadirkan dentuman gemuruh dan mengikuti gedoran kemarahan dan protes yang disemburkan teman-temannya secara galak, rapi dan tetap melodius. Koleksi lagu-lagu panas dan kencang bertemakan protes sosial model Thorn, Cleansing, Modern Democracy hingga Better Days ini rasanya amat sayang untuk dilewatkan begitu saja !
Pasti akan bikin ciut nyali orang-orang yang tertawa diatas ketidakadilan! (Rico Rahan)

odd fellow rest - crowbar (Spitfire Records 1999)

Agaknya album gahar rilisan Spitfire ini merupakan salah satu rekaman "heavy" terbaik dekade modern ini dimana kelompok anti-sosial model Crowbar sepertinya telah menemukan formula pas untuk menghadirkan apa yang wajib disebut sebagai "killer guitar riffs" yang bukan hanya heavy semata namun juga sangat pekat dan tebal. Album Odd Fellow Rest memiliki segalanya untuk wajib disebut rekaman extreme sludge metal - galaknya vokal gelap Kirk Weinstein yang kerap tak terbayangkan, lagu per lagu yang dipilah oleh teknik dan lirik yang amat gelap serta dinding gitar yang gemuruh dan dentuman drums yang mencabik-cabik. Bahkan seakan-akan menantang grup-grup heavy rock sebelum mereka, Crowbar membuka albumnya langsung lewat keganasan Planet Collide yang seolah membuka kembali lubang hitam atau lorong waktu menuju antah berantah dikawal riff-riff klasik model Sabbath. Pastinya, tidak ada lagu tentang bunga yang mereka nyanyikan untuk teman minum bir dalam rekaman ini - semua serba ekstrim, lamban dan bergemuruh (mungkin cuma nomor Odd Fellow Rest yang bisa dibilang agak slow). Sebuah rekaman khusus hanya untuk penggila Sabbath dan band-band penganut sludge metal atau trashcore yang biasa menampilkan benturan riff-riff gitar yang berat dan tempo amat lambat. Nomor lain Crowbar yang sangat layak simak adalah ...And Suffer As One, December Spawn, New Man Born sampai It's All in The Gravity yang rata-rata berkekuatan luar biasa sangar oleh perpaduan gitar SammySatan Pierre Duet dengan Godcreep Strange sang pembetot bas dan gebukan groove-satanic drummer Wicked Crickett yang seolah memberi jawaban dari generasi baru extreme metal kepada para sepuh metal macam Black Sabbath. Terus terang, meski lebih banyak orang akan memilih rock modern yang lebih ringan dibanding sludge metal yang merupakan sepupu dekat southern metal tapi rasanya sangat tolol kalau anda yang mengaku penggemar metal belum pernah mendengar Crowbar sama sekali. Anda layak digantung dipohon terdekat atas pendiskreditan tak adil atas musik "gelap" yang seolah lahir dari perkampungan persaudaraan bikers - dimana hubungan incest adalah hal biasa dan pertalian darah identik dengan raungan mesin.
(Rico Rahan)

far beyond driven - pantera (Atlantic Records / WEA 1994)

Sangar dan brutal ! ...Itu pasti kesan pertama yang terlintas dikepalamu saat tengah menyimak rekaman gahar miliknya Pantera - Far Beyond Driven yang boleh dibilang merupakan album paling keras yang pernah dihasilkan dalam karir musik ekstrim band asal Texas tersebut. Hanya dengan berbekal dua album metal yang keras dan hampir sempurna sebelum rilisan Far Beyond Driven, Pantera sudah mampu menjadikan nama personil mereka - Phil Anselmo (vokal) serta duo bersaudara Dimebag dan Vinnie Paul sebagai salah satu legenda dunia musik pekak. Rasakan sangarnya pukulan metal southern di Strength Beyond Strength, Becoming maupun I'm Broken yang luar biasa dahsyat dan mengagumkan sebab selain kekuatan metal riffs sejati didalam setiap nadanya, lagu-lagu tersebut sangat mengharamkan nada-nada manis penuh kasih sayang - karena yang cuma ada hanyalah kemarahan dan muntahan energi mentah dan gelap dalam wujud megah pure metallic axe shredding, raungan vokal trashcore nan solid serta keriuhan gempuran dobel pedal drums yang tak sedikitpun menyisakan ruang untuk musik lembek macam pop untuk berkembang biak. Kalau masih kurang tuli, simak juga nomor-nomor cadas dan gahar lain kayak 5 Minutes Alone yang metal abis, Shedding Skin serta Use My Third Arm yang pasti bisa bikin kuping pencinta pop berdarah-darah sehingga tak keliru kalau album "crusher" rilisan East-West Records ini layak untuk dinobatkan sebagai rekaman metal brutal paling teknikal terbaik era 90-an, dimana nama besar Pantera agaknya diramalkan merupakan benteng kuat terakhir genre metal yang mampu menahan serbuan aliran baru - grunge yang amat laten kala itu. Metalheads dimanapun kalian berada, mari simak album hebat ini atau mati ! (Rico Rahan)

k - kula shaker (Columbia Records 1996)

Sempat mengguncangkan panggung musik alternative rock ditahun 90-an, album Kula Shaker bertitel - K yang merupakan debut band asal Inggris ini memang termasuk sebuah karya perdana sebuah band anyar yang mendapatkan respons yang luar biasa dan kritikan yang membangun. Bayangkan musik britpop yang dibalut kepekatan mantra-mantra gitar macam miliknya George Harrison sang gitaris The Beatles mulai dari nomor Knight on the Town yang lumayan riang dan ringan, Temple of everlasting light maupun Tattva yang transendalistik dan sanggup bikin beberapa orang biasa berada pada kondisi "kosong" untuk beberapa saat. Tetapi nomor Govinda dan Hey Dude juga yang mungkin merupakan pencapaian dari karya Kula Shaker yang sanggup bikin banyak orang awam "ngeh" dan makin mengenal grup ini. Kita jelas dapat menangkap spirit kaum generasi bunga atau hippie ala The Grateful Dead dalam cakram milik kuartet asal Wessex tersebut seperti dalam lagu Hollow atau Jerry Was Here (yang memang sengaja didedikasikan untuk mendiang frontman The Grateful Dead itu) dimana cara bernyanyi Crispin Mills yang setengah "melayang" itu sebenarnya tak terlalu luar biasa namun kecerdasan band ini untuk menggabungkan unsur musik berbau Hinduisme dengan rock British yang enerjik ternyata masih menghasilkan keajaiban sekaligus nuansa magis yang kental dengan asap dupa, kemenyan dan hal-hal spiritual layaknya dari sebuah kuil pemujaan yang sekaligus menyertakan doa-doa yang menyebarkan aroma perdamaian psikedelik dan ayat-ayat Rig Veda ke berbagai belahan dunia... (Doegill)

beat the bastards - the exploited (Rough Justice Records 1996)

Rasanya ada setitik kebenaran dalam lirik-lirik sosio-politik kasar serta gempuran metal punk yang disemburkan master of disaster-nya crusty punk asal Britania Raya - The Exploited; yang lewat gaya mohawk kipas nan sangar dimasa-masa awal kemunculan mereka pastinya kini telah dikenal luas oleh para penggila crustcore. Kepala yang lembek dan lemah bisa bakalan langsung meledak seperti melon busuk kala digeber oleh sengatan berbisa berkecepatan luar biasa tinggi dan nyaris nggak jauh-jauh dari kesan brutal The Exploited dalam albumnya Beat The Bastards rilisan Rough Justice. Ketigabelas track dalam album ini gak satupun mendekati komersialisitas karena semuanya asli berisik, kasar, penuh kritikan pedas dan makian pada pemerintah , sistem nan korup dan kekejian demokratis dunia modern macam yang termaktub dalam lagu-lagu Affected by Them (kematian kemanusiawian), Don't Blame Me (kerusakan moralitas), System Fucked Up (hancurnya keadilan dan merajalelanya korupsi) sampai If You're Sad (depresi dan bunuh diri) yang menunjukkan kalau semangat dan perjuangan yang diusung The Exploited tidak berubah oleh waktu namun mereka terus coba untuk mengubah ketidakadilan sistem dunia baru tidak akan pernah memihak pada yang miskin, lemah dan terbuang/tersingkirkan. Kuartet ekstrim crustrocker yang terdiri dari Wullie Buchan (drums & gitar), Jim Gray (bas), Jamie Buchan (gitar) dan Wattie Buchan (vokal) agaknya dilahirkan dan dibesarkan dengan kelainan jiwa yang sangat memberontak terhadap sistem dunia modern yang memperbudak manusia dan terasa sangat memuakkan, hingga tak salah rasanya untuk mendukung perjuangan The exploited untuk merontokkannya ! .... (The Bolshovoi)

the alchemist - witchcraft (Candlelight Records 2007)

Salahkanlah kelompok doom rock psikedelik Swedia - Witchcraft dan album barunya The Alchemist sebagai salah satu penyebab kemunculan banyak band-band semodel diberbagai belahan globe. Kelompok ini memainkan doom rock dan mencampurkan terlalu banyak warna psikedelik metal tradisional didalam adonan musik mereka yang menghasilkan suatu reaksi kimia antara Jim Morrison dengan kemistikalan trancendal milik Zeppelin. Simak saja nomor If Crimson Was Your Colour yang dihadirkan lewat tempo standar dan sedikit banyak mengingatkan pada warna kental vokal dari Jim Morrison (The Doors atau Glen Danzig tapi tetap warna doom metal tersimak begitu powerful baik lirik maupun alunan mistis dan organ nan psikidelik... Lanjut ke nomor Leva yang semakin kental nuansa psikedelik dan aura mistisme akan membuat beberapa helai bulu kudukmu berdiri, membuat pikiran kita terombang-ambing dalam aroma macam LSD nan akut dan melayang-layang kedalam surga doom stoner metal sambil menikmati kekelaman yang nyaris abadi. Tidak keliru kalau musik band kelam asal skandinavia tersebut mampu mempengaruhi para maniak metal kayak Phil Anselmo dan Pepper Keenan; dimana mereka merasa bahwa rekaman cukup dahsyat ini sangat halusinatif sesuai dengan judul The Alchemist itu. Apalagi nuansa setelah nuansa magis Sabbath merebak keras dalam nomor Hey Doctor lengkap dengan sound gitar ala Tommi Iommi yang fantastis... Memang album ini merupakan sebuah rekaman underground yang amat hebat dan menyayat dengan tingkat kesulitan untuk mendapatkan juga gak gampang ibaratnya kelompok satu ini bagaikan bulan biru yang sangat langka untuk disaksikan dilangit malam atau rekaman mereka adalah makanan para dewa dari surga doom metal yang klasik, legendaris (pada waktunya !) dan bukan sembarangan karya nan bagus yang diturunkan ke bumi. Sungguh, sebuah ramuan penyembuh luka nan mujarab bagi kekekalan abadi doom metal; sekarang dan masa - masa mendatang. (Zephead)

stag - the melvins (Universal Records UK 1996)

Dengan intro sitar yang menjelma menjadi gerungan gitar yang berat dan menyeramkan secara berulang-ulang dan merupakan perlambang bahwa album Stag adalah karya The Melvins yang sangat lain daripada yang lain. Grup veteran asal Seattle yang merupakan generasi perdana aliran grunge ini memang sangat berbeda dengan band-band seangkatannya sebab kelompok ini kerap menampilkan kekelaman semi-gothik yang dimixing dengan kebrutalan riff-riff Black Sabbath berbau teror dan merupakan pelopor grunge yang memainkan musik punk hardcore dengan tempo amat pelan namun heavy dan distortif disaat band-band lain dijamannya bermain kenceng. Musik The Melvins dalam Stag juga makin tersimak aneh dan kasar serta bertambah pekat kadar adonan berbagai macam alat musik tiup kayak trompet maupun trombone contohnya dalam lagu Bar x-the Rocking m atau musik mesin yang intens dalam campuran warna heavy metal di nomor Yacob's Lab serta kebrutalan distorsi gelap di Googles yang berisik itu... Rekaman dengan eksplorasi audio yang memberi ekses pekak dan seram bagi pendengarnya - bahkan nggak salah kalau Stag diidentikkan dengan soundtrack film-film misteri psychic dimana musik The Melvins mampu menggambarkan tokoh yang memiliki kelainan jiwa parah kayak yang tersaji dalam lagu Soup. Keberanian mereka dalam mengembangkan akar distorsi dan dipadu dengan funk dingin dan proto-elektronik dalam The Bloat atau perubahan dari kesangaran distorsi bergulung jadi keceriaan manis yang mencengangkan di Black Bock mungkin akan sulit dipercaya keluar dari mulut vokalis Buzz Osborne (vokal, bas). Kredit juga tak lupa diberikan untuk beberapa produser "hardcore" yang ikut memoles album Stag jadi sesuatu yang unik dan mencengangkan - Alex Newport, Gggarth, Joe Baressi dan Chris kozlowski. Jadi sterilkan kuping anda sebelum dihajar !
(Hornetboy)

august and everything after - counting crows (Geffen Records 1993)

Sungguh suatu keajaiban seiring bergantinya tahun, dimana secepat itu pula terjadi transformasi dari berisiknya distorsi grunge ke nuansa musik american altrock. yang agak depresif tapi memiliki olah vokal yang jauh lebih tenang - lebih terkontrol dan mudah dicerna publik. Counting Crows sebagai buktinya sukses bukan cuma membawa kita bergeser ke format modern rok ala The Band, tapi sekaligus membuat booming band-band plagiator mereka untuk ikut marak menghiasi radio-radio swasta di berbagai tempat. Album August and Everything After merupakan suatu karya modern rock yang brilian baik dari segi artistik maupun (tentu saja) musik yang kaya dan variatif dan mengetengahkan nomor-nomor bertema urban modern community (daerah pinggiran yang tidak terlalu hiruk pikuk model kota besar) seperti Round Here, Perfect Blue Buildings maupun lagu favorit wilayah midwest - Omaha; yang mampu menceritakan suasana wilayah tersebut secara nyata hanya lewat lirik dan musik belaka... Kesuksesan Counting Crows meramu unsur kesederhanaan dengan nuansa yang alami membuat banyak penggemar alternatif rock menengok dua kali bahkan "menggilai" Adam Duritz yang berkolaborasi dengan gitarisnya David Bryson (yang juga bekas murid Joe Satriani !) serta Matt (bas) Steve Bowman (drums) dan Charlie (gitar ritem) yang sangat kompak mengawal Counting Crows. Nggak kalah bagusnya adalah lagu Rain King; sebuah anthem tentang daerah tandus bergurun, terus ada juga Sullivan Street atau Raining in Baltimore yang cukup kontemplatif sebagai teman menerawang kala sedang sendiri tak mengerjakan apapun. Jangan lewatkan pula lagu bergaya Grant Lee Buffalo berjudul A Murder of One sebagai lagu penutup dari album August... ini yang niscaya bakalan membuatmu rindu akan suasana daerah urban yang tenang dan membuat pikiranmu melayang lepas. (Roy Vader)

the datsuns - the datsuns (V2 North America / Hellsquad Records 2002)

Garage rock versus kebangkitan cock rock ? Lupakan saja musik kontemporer dan pop, simak kegilaan rock n' roll metal yang rusuh sekaligus glamor dari band asal Selandia Baru - The Datsuns yang sangat, sangat membangkitkan kembali semangat rock yang sekarang ini mulai kehilangan taringnya (bisa jadi karena disabotase oleh MTV ) ... Menghadirkan kembali semangat musik jalanan jaman mabuk bir dan vodka ala Saturday Night Fever tahun 1973 dengan lengkingan melodi glam punkrock, vokal heavyrock semodel Thin Lizzy, Bad Company atau Led Zeppelin yang horny; The Datsuns memang bukan Hootie & The Blowfish, mereka rata-rata lusuh dan masa bodoh dengan kondisi pasar dunia musik. The Datsuns lebih hobi menyayat gitar sekeras-kerasnya seperti dalam lagu Freeze Sucker, Lady atau bahkan berteriak sekencang-kencangnya di nomor At Your Touch - yang mengingatkan sebagian besar dari kita yang pernah melalui era 80 dan awal 90-an dimana heavyrock dan glam metal adalah darah yang mengalir ditiap pembuluh nadi kita semua. Debut album The Datsuns ini merupakan hasil yang direkam "secara mentah" oleh duet Liam Watson dan Richard Woodcraft yang merupakan rekan kelompok The Datsuns sebagai produk independen resmi dari Hellsquad Records. Penggemar hardrock pastilah tidak akan melewatkan lead gitar maut dalam nomor Sittin' Pretty atau juga nomor gahar MF from Hell yang mengingatkan kita untuk selalu berheadbanger segila aksi panggung Twisted Sisters ! Dijamin asli rock n' roll - kencang dan tanpa bahan pengawet... (Zephead)

1919 eternal - black label society (Spitfire Records 2002)

Album 1919 Eternal adalah sebuah mahakarya southern metal; sebuah persembahan dari salah satu gitaris modern metal jaman ini - Zakk Wylde bersama gerombolan doomrock-nya Black Label Society (BLS). Lewat pengembangan sound heavy metal dan stoner rock ala selatan, BLS dengan jitu menghasilkan nomor-nomor keras model Bleed for Me, Lords of Destruction maupun Demise of Sanity. Grup yang mungkin juga agak tepat disebut proyek sampingan Zakk ini diperkuat pula oleh mantan Suicidal Tendencies Robert Trujillo (bas), Christian Werr dan Craig Nunenmacher (drums) dan tentu saja Zakk sendiri (vokal, gitar, bas) dan bisa disimak bagaimana kekuatan melodic solo Zakk yang makin jempolan serta ketepatannya memilin nada per nada menjadi satu kesatuan irama keras dan memekakan kuping kamu ... Zakk berusaha memenuhi ambisinya untuk memberikan karya jerih payah terbaiknya buat mendiang ayahanda tercinta serta para penggemar metal semuanya ! Dengan lirik-lirik lagu yang banyak berkisar tentang kehidupan, kelahiran, perjuangan serta kematian; mulai dari lagu balada bagus Bridge to Cross hingga nomor instrumental bergaya Spanish/Andalusia - Speedball yang walaupun berdurasi pendek namun tetap menggigit. Belum lagi seabrek nomor-nomor southern metal yang galak model Battering Ram atau Graveyard Disciples. Power dari riff gitar yang berat dengan melodi yang menyalak-nyalak tajam warisan dari Black Sabbath serta kejeniusan seorang Zakk Wylde menyatu dalam proyek BLS ini. Untuk kepekakan yang lebih merusak kamu mesti menyimak Genocide Junkies, Berserkers ataupun Refuse to Bow Down sebab ibarat minuman, Black Label Society merupakan liquor berkadar alkohol tinggi dan amat memabukkan ! (Zephead)

composure - waking ashland (Tooth & Nail Records 2005)

Kala banyak grup lain yang tampil garang dengan musik super pekak saat kebangkitan rock lewat sub genre emo dan metalcore tengah berlangsung, sebuah band kalem bernama Waking Ashland merilis rekaman indie rock berjudul Composure yang jauh dari hingar bingar dan kemegahan kerajaan emo yang dibangun secara angkuh oleh media. Dari kesunyian tersebut lahirlah terang yang mencerahkan dunia rock; itulah yang berhembus lembut dalam lagu-lagu bertempo sedang tapi ngebeat kayak I Am For You, Shades of Grey atau Rumors yang romantis, magis sekaligus manis. Hanya lewat kekuatan alunan musik indie powerpop tanpa make-up dan tunes yang terlalu overdrive, secara santai Waking Ashland sanggup memanjakan kuping para pencinta rock bahkan mencairkan hati para pendosa. Keempat cowok sendu yang bernaung dibawah bendera label punk christian Tooth and Nail ini seolah hadir untuk menghibur dan menggugah perasaan semua orang bahwa cinta itu bertanggung jawab dan menangis penuh penyesalan bukan sebuah dosa. Band ini dengan sepenuh hati coba mengajarkan bahwa keluarga adalah kawan dan tidak ada salahnya berbagi dengan mereka; bukan cuma kegembiraan tetapi juga kesedihan sebab banyak hal-hal berharga dalam hidup ini yang sayang untuk disia-siakan begitu saja. jangan lupa bahwa deretan track lain kayak Edinger, October Skies, Let Go hingga Silhouette akan makin menjadikan album sederhana ini jadi sesuatu yang benar-benar spesial dan (mungkin) sebuah kado yang luar biasa ... (Lonn M. Friend)

when the kite string pops - acid bath (Rotten Records 1994)

Salah satu raja sejati di lingkup genre sludge metal asal New Orleans - Acid Bath yang punya reputasi cukup buruk sebagai band "gelap" ini lewat album paling berbahaya dalam karir mereka When The Kite String Pops rilisan Rotten Records ini seakan memberikan arti baru pada kata metal dan psikopat dalam dunia musik cadas. Seolah dibantuk dari dalam penjara kumuh dan bau ditengah rawa-rawa gelap daerah selatan, rekaman ini menyemburkan empatbelas track campuran antara sludge, hardcore death metal sampai blues-jazz yang komplit diaduk dalam lagu-lagu brutal sarkastik model Tranquilized, Cheap Vodka, Jezebel atau The Blue yang rata-rata terdengar amat anti-sosial namun wajib dengar (khusus untuk para metalheads) dan dipastikan akan memberi suntikan pengaruh buruk dalam dosis tinggi bagi setiap orang yang coba menyimaknya ! Belum lagi kontroversi yang ditimbulkan akibat sampul album tersebut yang merupakan buah karya sang pembunuh berantai terkenal AS - John Wayne Gacy alias Sang Badut Kanibal serta sebuah lagu yang khusus didedikasikan untuk aksi gilanya dalam Fingerpaintings of The Insane (yang lumayan menyeramkan). Acid Bath memang bukan band metal biasa dan attitude liar dan aksi mereka merupakan jalan hidup yang mereka pegang teguh prinsip maupun konsekuensinya. Meski cenderung berat dan lambat, tempo sludge metal milik kelompok ini dapat diibaratkan sebagai lagu anthem bagi para pembunuh, simfoni untuk orang gila atau musik pengiring penguburan massal. Jadi jangan berharap banyak untuk pengampunan dan spiritualitas disini .... Sebab Acid Bath bangga membuat kesintingan hal-hal yang luar biasa jahat menjadi legenda ... (I.W.A.B)

love metal - him (Umvd Labels 2005)

Ville Valo berhasil menobatkan bandnya HIM sebagai "The most beloved goth metal band in the world" - setahun setelah album Love Metal dirilis. Memang siapa yang akan menyangka kalau grup metal gothik asal Finlandia ini dengan entengnya langsung meraih sukses dan popularitas luas bukan cuma di kalangan penggila gothmetal tapi juga kaum awam dan sebab musababnya apalagi kalau bukan kecendrungan kentalnya kadar pop dalam musik keras mereka. Simak saja lagu-lagu "dingin" tapi nikmat diterima kuping awam sekalipun seperti The Sacrament atau Buried By Love yang meskipun kencang dengan gelegar metal tetap punya nilai jual komersil yang mumpuni ! Tidak hanya itu, lambang kelompok inipun sangat unik dan bisa dikatakan magis - itulah Heartagram (gabungan antara Pentagram dan Heart) yang melambangkan kekuatan dan kecerdasan cinta (!) yang segera saja dijadikan lebih dari sekedar simbol semata tapi juga sesembahan bagi para penggemar fanatik HIM seperti halnya Bam Margera - seorang skater terkenal yang menyembah habis-habisan segala sesuatu yang berkaitan dengan kelompok Ville Valo dan gengnya. Pasti rasanya kamu tak akan pernah puas menyimak nomor-nomor beracun kayak The Funeral of Hearts, Sweet Pandemonium, Circle of Fear serta Soul On Fire karena HIM memang luar biasa misterius dan glamor meskipun musik yang mereka geber sebenarnya sederhana tapi "bumbu penyedap-nya" yang mampu membuat suguhan band ini terasa memabukkan dan membuat banyak metalheads ketagihan; ibarat hadirnya nuansa J-rock Jepang nan ngepop dengan sedikit pemanis buatan dialbum metal ini yang terdengar begitu dekat dan terasa khusus diperuntukkan bagi mereka-mereka yang kesepian, terlupakan, depresif; juga para nihilist, kaum atheist bahkan para pengidap insomnia ... Setan nampaknya punya mainan baru yang glamor dan menakjubkan ! (I.W.A.B)

riot ! - paramore (Fueled By Ramen 2007)

Paramore makin menjadi-jadi setelah merilis album baru - Riot ! yang membuat nama kuartet band muda ini melesat dan vokalis Hayley Williams pun disanjung-sanjung sebagai pahlawan baru gerakan riotgrrl. Bagaimana nggak, lewat rekaman mutakhir tersebut Paramore akhirnya sukses naik kelas dari band emopop biasa menjadi salah satu nama yang diperhitungkan di peta musik modern rock dewasa ini - bahkan segera saja keempat rocker muda itu menjadi ikon anak-anak muda dari generasi baru MTV. Tengok saja singel hebat That's What You Get yang semenjak rilisnya terus diputar berulang kali tanpa henti dilayar kaca televisi dan bukan cuma itu, Riot ! pun masih menyimpan segudang nomor-nomor hits "brokenhearted"berlirik spiritual dan positif macam For The Pessimist I'm Pretty Optimistic, Hallelujah yang kental warna CCM-nya, When It Rains yang sedih namun menggelitik ataupun Crushcrushcrush yang kenceng - terdengar asyik dengan vokal Hayley nan juga fantastik. Bersama-sama gitaris Josh Farro, Zac Farro (drums) dan Jeremy Davis sang bassis, Hayley dkk. mau menunjukkan bahwa mereka punya etos kerja yang keras dengan hasil yang layak dibanggakan sebab pencapaian album bau mereka mampu melebihi prestasi rekamn-rekaman mereka terdahulu. Walau masih lewat formula emopop yang sama, musik mereka kini terdengar makin tangguh dan memiliki struktur yang lebih jelas dengan diimbangi kemajuan pesat baik di segi penulisan lirik maupun variasi tempo dimana semuanya hampir bisa terdengar sangat mengasyikkan alias chaotically fun ! (De Nathalys)

the silent force - within temptation (BMG / Roadrunner Records 2005)

Banyak orang seakan-akan nyaris kehabisan kata-kata untuk mendeskripsikan kemegahan dan kecantikan musik symphonic gothmetal dari band semi-legendaris asal Belanda - Within Temptation. Dengan bersenjatakan album The Silent Force yang sempat memberi kesan kalem namun sebaliknya nuansa yang mereka bangun ternyata gahar dan dahsyat, dimana Within Temptation merangkai nada-nada apik metal gothik serta riff-riff symphonic nan cantik dalam tempo standar namun cukup variatif yang menghasilkan rekaman underground yang secara tak terduga pula bisa begitu adult oriented alias aman untuk dikonsumsi siapapun. Nyaris semua nomor dalam album rilisan tahun 2005 ini boleh jadi merupakan karya-karya "klasik" bagi genre symphonic gothmetal seperti See Who I Am, Juliam atau Stand My Ground yang sangat fenomenal itu. Bukan rahasia kalau vokalis Sharon Den Adel adalah sosok sentral yang memberikan nafas bagi bandnya namun bukan berarti anggota yang lain tak memiliki kontribusi musik untuk Within Temptation, akan tetapi sosok megah Sharon dengan warna vokal falsetto sederhananya yang menakjubkan seakan menjadi kekuatan hembusan magis peghantar cerita-cerita epikal-heroik bernuansa middle earth-nya Lords of The Ring tapi dikemas dengan lirik-lirik patah hati yang sedikit depresif namun memiliki secercah harapan pula. Mau tak mau harus diakui siapapun rasanya akan langsung jatuh cinta karena track-track gothik-romantis model Forsaken, Pale, Aquaries, Angels sampai nomor cover - Wish You Were Here yang rasanya makin melengkapi kesempurnaan nan megah tak terbantahkan ! (Arachnophobia)

so long, astoria - the ataris (Sony Music Entertainment Inc. 2003)

Berbanggalah menjadi band punkrock seenerjik The Ataris dimana kreatifitas mereka adalah kejujuran dan rasa bersalah bukanlah senjata tetapi alat terapi untuk sedikit melupakan kepahitan masa lalu dan melangkah dengan pasti kedepan. Kris Roe (vokal, gitar, mellotron), Mike Davenport (bas), Joe Colura (gitar,vokal) dan Chris Knapp (drums) nampak lebih fokus direkaman teranyar mereka So Long, Astoria; dimana mereka banyak bercerita tentang suasana kota kelahiran mereka yang menyimpan begitu banyak nostalgia dan memori indah yang walaupun berat untuk dilupakan terkadang pula dapat terasa begitu membosankan. Dalam Takeoffs and Landings The Ataris seakan berkeluh kesah tentang betapa kesepiannya mereka kala menjalani tur ke berbagai tempat tanpa kehadiran orang-orang tercinta disisi mereka, sementara di In This Diary yang fenomenal; Kris Roe seolah gundah gulana mengenang segala sesuatu tentang liburan musim panas tahun 80-an dimana ia mendapati begitu menyenangkannya saat-saat itu dan betapa menyedihkan rasanya mengucapkan selamat tinggal dan tak akan pernah berjumpa lagi dengan kekasih, teman baik bahkan saudara kandung kita. Menggabungkan kecepatan punkrock dan kegigihan hati dalam bingkai powerpop nan gelisah rasanya memang membuat The Ataris terdengar manis sekaligus sedih meski tak sampai murung. Positifitas adalah poin lain yang harus disematkan pada band bagus ini karena nyaris nggak sedetikpun Kris Roe dkk. mau berlama-lama untuk berkeluh kesah sebab mereka juga merasa wajib memberikan solusi pemecahannya, kayak dinomor My Reply, Unopened Letter To The World maupun The Hero Dies In This On; dimana berdoa dan berusaha adalah sama pentingnya dan setiap manusia haruslah mampu menjadi kebaikan bagi dunia yang rapuh dan kian jauh dari kemanusiaan. Nggak cuma bermain filsafat nan puitis, The Atatris juga cukup gape mengangkat tema menjadi suasana menyenangkan seperti dilagu kover - Boys Of Summer milik Don Henley (The Eagles) atau nomor Radio #2 yang kalau didengerin lebih seksama punya lirik apik yang mengkritik komersialisme radio dengan sarkas. Jikalau album ini adalah sebuah perpisahan maka hal tersebut merupakan perpisahan yang takkan pernah terlupakan sebab tak ada yang tak mungkin bagi orang yang percaya.
(Lonn M. Friend)

all that you can't leave behind - u2 (Universal International Music BV 2000)

Seolah ditakdirkan untuk tetap menjadi band sosio-politik nomor wahid hingga saat ini, U2 yang asal Dublin ini terbilang sukses besar menelurkan album-album bagus bahkan legendaris dalam kurun belasan tahun perjalanan karir musik maupun aktifitas sosial-politik mrekeka berempat. Bono Hewson, The Edge, Larry Mullen dan Adam Clayton boleh jadi kembali menuai sukses direkaman terbaik mereka awal millenium baru ini, itulah lewat album rock nan hangat - All That You Can't Leave Behind yang berisi (hanya) nomor-nomor keren bahkan menakjubkan dengan lirik-lirik paten yang pastinya akan menggugah hati kecil kita apalagi bila temanya menyangkut isu-isu baik global seperti lingkungan hidup dan kemanusiaan sampai pada kesadaran batin kita sendiri... Komplit dan mengena berbagai aspek kehidupan modern manusia dewasa ini; All That You Can't Leave Behind terasa pejal, bergizi dan komersil diwaktu yang sama dan U2 memang bisa dibilang jenius dalam menggabungkan tema-tema protes global dengan cita rasa seni pop hingga karya-karya mereka akan terasa lebih "berat" dalam sanubari kita ketimbang dicari dalam lagu nan enerjik, lirik yang apik serta kover art artistik. Ada Wild Honey yang seolah bercerita diantara kenangan lama dan efek pemanasan global dewasa ini, keluh kesah Bono tentang kota yang dicintainya New York, Peace On Earth yang memang terdengar syahdu dan mendamaikan hingga Grace; sebuah nomor lembut yang seakan menyamarkan perbedaan tipis kegigihan seorang tokoh perempuan, wanita tunawisma dan seorang ibu yang sama-sama memiliki semangat hidup dan terus berusaha mengarunginya. Kalau kamu lelah berslow motion, ada Elevation yang mengetengahkan sisi keras U2 sambil bercerita perihal lirik-lirik halusinatif seputaran orbit planet dengan hubungannya pada panca indera dengan sengatan gitar The Edge yang cukup menampar dengan keras ! Album ini jelas memberikan banyak masukan info buat kamu untuk - bagaimana menjadi lebih bijaksana melihat dunia (Beautiful Day atau Kite), bangkit kembali untuk meraih hasil terbaik (Stuck in The Moment You Can't Get Out of) hingga sebuah dedikasi penghormatan terbaik bagi perjuangan melawan tirani dalam Walk On, dimana Bono dkk. percaya bahwa kebenaran hakiki tak akan dapat disembunyikan dan kemerdekaan sejati takkan dapat dikekang !
(The Bolshovoi)

bigger, better, faster, more ! - 4 non blondes (Interscope Records 1992)

Masih ingat tahun 1992 lalu, dimana terjadi demam singel beken yang bergaya grungy blues lumayan ngerock - What's Up milik grup 4 Non Blondes ? What's Up begitu muncul langsung jadi airtime play diberbagai radio resmi maupun gelap seluruh dunia. Seterusnya, giliran album kelompok ini berjudul Bigger, Better, Faster, More ! yang segera terekspos media yang mulai menganggap kuartet ini sebagai the next big thing... Lewat vokal berat dan ngeblues vokalis Linda Perry, hadirlah nomor-nomor kayak Train (yang bertempo agak ngebut terburu-buru), Superfly yang ngegroove dan keren maupun Spaceman yang fenomenal; plus disamping juga kecanggihan teman-teman satu timnya yaitu bassis Christa Hillhouse, gitaris Roger Rocha dan drummer Dawn Richardson yang ikutan mendukung rekaman debut mereka ini jadi makin terdengar berbobot. Simak juga lagu-lagu lainnya seperti Old Mr.Heffer, Calling All The People, Morphine & Chocolate hingga calon lagu klasik 4 Non Blondes lainnya - Drifting.. Sebenarnya kelompok ini bisa begitu pejal dalam bermusik namun sangat disayangkan tak lama kemudian gitaris Roger cabut dari band hingga Linda Perry terpaksa mengambil alih tugas ganda vokal dan gitar termasuk penampilan mereka dalam album tribute Led Zeppelin - Encomium yang juga menampilkan Cracker, Rollins Band sampai Tori Amos. Selang setahun kemudian band ini resmi beneran bubar dan cuma menyisakan Linda Perry sendirian sekaligus menjadikan kelompok ini sebagai salah satu one night stand atau one hit wonder era 90-an yang walaupun berumur pendek tapi telah sanggup meledakkan peta musik alt.rock dan seringkali tetap masih akan bikin kita berdendang lewat harmoni What's Up !
(Doegill)

core - stone temple pilots (Atlantic / WEA 1992)

Kelihatannya rekaman debut kelompok Stone Temple Pilots - Core diawal rilisnya tahun 1992 merupakan album yang sangat sulit ditemukan dipasaran bahkan hingga kini, tapi memang inilah salah satu rekaman awal tonggak bagi berdirinya - apa yang dikemudian hari akan disebut Nu-metal yang melahirkan band-band pola rappin' macam Limp Bizkit,Deftones sampai Staind. Digawangi vokalis urakan Scott Weiland (yang sepanjang hayatnya akan selalu dipusingkan dengan problem kecanduan obat biusnya !), duet kakak beradik Robert dan Dean DeLeo serta drummer Eric Kretz yang menampilkan format riff-riff gitar berat, lirik-lirik halusinatif maupun nyata yang depresif, tempo yang lambat serta kekuatan beat-beat nan intens menghasilkan inti metalik sound modern. Nomor-nomor model Dead & Bloated, Sex Type Thing, Wicked Garden maupun Plush langsung jadi semacam nomor wajib buat anak-anak penggila alternatif dan grunge kala itu; bahkan Fred Durst pun berani menobatkan Scott Weiland sebagai salah satu vokalis terbaik didunia. Coba simak lagu Crackerman yang kental warna hardrocknya atau Where the River Goes yang kontemplatif sekaligus mistis, disitu kita bisa memberi penilaian atas kehandalan vokal Weiland. Hanya saja, setelah album ketiga mereka dikemudian hari, kekuatan Stone Temple Pilots makin berkurang dan makin kehilangan karakter asli mereka yang sebenarnya kuat itu. Kebisingan yang mereka ciptakan ibarat gabungan antara Alice in Chain dengan Joe Perry-nya Aerosmith, yang lewat lengkingan gitar maut serta depresi yang selalu hadir ditiap tikungan-tikungan heavyrock yang mereka racik dengan power yang menghentak ! (Roy Vader)

eight arms to hold you - veruca salt (Outpost records 1997)

Produser Bob Rock (AC/DC, Metallica) memiliki rock sense yang brilian dalam memoles sebuah band menjadi lebih dahsyat, dimana hal ini berlaku juga buat Veruca Salt- band grunge yang diperkuat duet gitaris/vokalis cewek terbaik sepanjang masa Louise Post dan Nina Gordon yang bukan cuma memiliki pesona dan teknik gitar hebat tapi juga penulis lagu-lagu yang dahsyat. Album Eight Arms to Hold You ini direkam di Maui, Hawaii dengan kekuatan penuh Bob Rock dan Randy Staub yang menghasilkan duet gitar kembar yang saling mengisi dengan sound yang lebih metal dan menggigit, dengan pendekatan yang lebih fokus dan agresif serta pesona musik riotgrrl ala rocker cewek. Gaya penulisan lagu oleh Louise dan Nina sendiri mengalami kemajuan pesat yang positif dilatar belakangi dunia post-modern, obsesi budaya pop, permainan kata yang menarik, cukup banyak kejutan riff-riff gitar yang tebal dan kegelisahan yang menggantung. Hampir semua nomor-nomor di album ini layak menjadi favorit; mulai dari Straight yang tegar, Awesome yang memang brilian hingga Sound of The Bell yang seksi dan diimbangi riff-riff keren. Ada Volcano Girl yang memuntahkan kemarahan ala Metallica dengan gemuruh gitar, bas dan drums layaknya rekaman heavy metal dengan duet vokal ciamik. Bahkan, untuk nomor slow model Benjamin pun Louise dan Nina tetap tak kehilangan kejeniusannya menggali riff-riff gitar yang hebat dan bermutu. Nina Gordon juga nggak kalah berbakat menelurkan nomor-nomor hits kayak Loneliness is Worse, With David Bowie (yang berlirik konyol tapi riang gembira) maupun The Morning Sad yang sanggup mengubah perasaan pendengar. Walaupun ternyata rekaman ini juga menjadi album klasik terakhir bagi duet Louise dan Nina sebab ketidaskcocokan diantara mereka hingga akhirnya Nina memilih bersolo karir sementara Louise tetap memimpin Veruca Salt. Tetap saja bahwa tahun-tahunterbaik mereka di Veruca Salt akan selalu menjadi kenangan dimana betul-betul menjadi kehilangan yang menyedihkan bagi dunia riotgrrl yang enerjik sekaligus membuktikan bahwa gitaris cewek pun sanggup memuntahkan kesuntukan lewat teknik gitar yang keras, melodius dan luar biasa keren. (Revolver)

our little visionary - dogstar (BMG Entertainment 1996)

Dogstar hadir seolah untuk membangkitkan memori atas sepak terjang rocker kugiran macam Big Star, Elvis Costello atau The Stranglers tapi dengan nuansa half-hardrock atau Seattle sound pekat bersumber dari gaya bernyanyi dan gitaran Bret Domrose dengan aksi memikat drummer Rob Millhouse serta nama tenar seorang Keanu Reeves (bas) yang membuat nama Dogstar dengan cepat melesat diseputaran dunia selebritis maupun lingkup alternatif scene kala itu. Trio yang cukup lama malang melintang didunia punkrock California dan sempat tampil bareng Rancid dan sebangsanya - itu lewat album debut major label mereka Our Little Visionary (BMG 1996) melesat meledakkan hits No Matter What sampai nun jauh ke benua Australia sana. Jangan tanya nomor-nomor lain dalam album heboh ini, mulai dari Breathe Tonight, The History Light, And I Pray, Enchanted hingga Honest Anyway yang lumayan ngerock rata-rata kental dengan pengaruh akar rock n' roll yang ngepop namun juga sedikit murung akibat pengaruh The Replacements atau Loud Fast Rules yang kuat serta sosok Keanu ... sehingga nggak heran kalau banyak cewek muda jatuh hati bahkan menggilai rekaman ini. Ed Stasium (The Smithereens) berhasil memberikan sentuhan midasnya pada album bergambar bunga crissant kuning telor ini menjadi karya bagus yang siap diganjar platinum... Buat kamu-kamu yang setia menantikan album mereka (yang akhir-akhir ini tengah vakum) selanjutnya, daripada kecewa menunggu lama mendingan nonton aja film-film terbaru dari Keanu Reeves.
(De Nathalys)

the beavis and butt-head experience (Geffen Records 1993)

Kebodohan tak selalu dipandang sebagai hal yang memalukan, paling tidak buat duo konyol Beavis and Butt-head yang walaupun terkesan masih hijau tapi joke dan omongan bodoh yang mereka semburkan dari mulut anak-anak itu bisa kamu anggap sebagai sampah dan kotoran kaum urban kulit putih berkantong tipis diparuh 90-an yang sarkastik dan terkadang makin membuat orang lain ketagihan menyimaknya dan jadi goblok pula. Nah, cukup basa-basi tololnya dan inti dari kompilasi The Beavis and Butt-head Experience ini memang "metal" malah agak brutal buat kuping awam. Bagaimana tidak, dengan band-band penampil liar macam Jackyl yang menyemprotkan Mental Masturbation, Red Hot Chilli Peppers lewat tembang panas milik The Stogges - Search and Destroy sampai Anthrax yang ber-raprock-ria di Looking Down The Barrel of the Gun (Beastie Boys) rasanya sudah menunjukkan seberapa "rusaknya" rekaman kompilasi yang merupakan soundtrack yang memotret serial kehidupan konyol dua anak yatim liar di daerah suburbs Amrik sana - sebuah refleksi nyaris sempurna MTV dalam menghadirkan realita hidup berantakan jutaan manusia di negeri harapan dan mimpi itu. Selain nomor-nomor heavy metal, kompilasi ini juga menghadirkan bumbu rap dan gangsta lewat gedoran lirik-lirik penuh nafsu seksual dari Sir Mix-a-Lot (Monsta mack), barisan tukang ngomel Run DMC lewat Bounce bahkan Beavis dan Butt-head pun ikutan ber Rn'B dalam lagu mereka - Come to Butt-head yang berlirik cukup bejat sekaligus jenaka serta duet mereka sambil merayu Cher di nomor klasik I Got You Babe. Sekedar rahasia kecil; kehadiran singel I Hate Myself and want to Die -nya Nirvana (!) merupakan highlight yang misterius dikompilasi "bodoh" ini dan kamu pasti cukup bodoh pula kalau tidak memiliki atau mendengarnya ! (Rigat)

o.s.t. last action hero (Columbia Records 1993)

Bagaikan sebuah rekaman epik untuk menemani sepak terjang seorang jagoan dari dunia fiksi bernama Jack Slater yang diperankan Arnold Schwarzenegger menghabisi musuh-musuhnya, soundtrack Last Action Hero adalah sebuah pencapaian tertinggi dari musik-film action era 90-an. Dengan kemegahan, kecepatan dan kegilaan akut dari para penampil liar seperti AC/DC, Megadeth, Alice in Chain hingga Cypress Hill yang seolah mengindikasikan bahwa setiap adegan murah dalam film ini pun serasa epikal dan nyaris selegendaris Schwarzenegger dan hingar bingar metal itu sendiri. Rasanya tak berlebihan kalau menyebut rekaman ini sebagai rock and metal detector yang memang akan terdengar sebagai indikator kerasnya kehidupan diparuh era 90-an yang banyak diwarnai perang antar gang dan baku tembak diberbagai kawasan ditiap sudut Amerika. Nomor-nomor apik yang juga fenomenal adalah hentakan energik dalam Big Gun (AC/DC), Angry Again (Megadeth), Cock the Hammer (Cypress Hill) sampai Swim miliknya Fishbone yang panas dan menggelegar. Ditambah lagi lagu-lagu bagus seperti Real World-nya Queensryche atau Last Action Hero yang keren milik Tesla, yang seakan terasa pas mengiringi Jack Slater membantai Jack the Ripper yang serem dan menyelamatkan dunia. Tidak hanya mengandalkan gedoran heavy metal semata, soundtrack ini masih punya tempat buat karya-karya hangat semodel Two Steps Behind dari Def Leppard serta Dream On (Aerosmith) yang begitu inspiratif hingga sanggup membuat seorang jagoan bisa sukses menjadi seorang gubernur negara bagian dikemudian hari...
(Revolver)

working class hero (a tribute to john lennon) (Hollywood Records 1995)

Kompilasi kover lagu-lagu John Lennon boleh jadi tidak sebanyak berbagai versi rekaman daur ulang singel "Yesterday"-nya The Beatles tapi album Working Class Hero: a tribute to John Lennon ini boleh jadi sebuah karya brilian sebagai monumen penghormatan penuh momentum musikal dari seorang pahlawan rock n' roll dan kepala keluarga yang bertanggung jawab dan tentu saja dikenal luas secara internasional sebagai aktivis sosial yang mantan leadernya The Beatles. John Lennon yang punya cukup banyak album dan lusinan lagu protes sosial disamping nomor-nomor melankolis, rasanya untuk saat sekarang sudah layak dikategorikan sebagai historik -legendaris. Nyaris berbagai aliran modern music akan dengan jujur mengatakan kalau akar musik mereka merupakan turunan dari garis besar karya-karya rock n' roll milik Lennon; mulai dari Mad Season, Blues Travelers, Mary Chapin Carpenter hingga godfather of funk - George Clinton... Banyak sekali band atau artis tumpah ruah direkaman tribute bagus ini dengan membawa semangat dan interprestasinya masing-masing, seperti kelompok The Magnificent Bastards yang merupakan band kagetan yang dikomandani oleh Scott Weiland dari Stone Temple Pilots yang dengan murung namun ngerock membawakan How Do You Sleep? - sebuah anthem mimpi buruk bagi kalangan politisi kaya yang korup dan kejam ataupun nomor klasik Working Class Hero yang dengan luar biasa inspiratif dan membakar perasaan dihembuskan dengan prima oleh dedengkot senior Seattle sound - Screaming Trees hingga membuat album ini terasa edukatif dan bermanfaat ibarat program gabungan dari berbagai organisasi non-profit sedunia... Bahkan masih ada banyak lagi nama-nama yang haram untuk tak disebutkan dikompilasi ini macam Flaming Lips yang nyanyiin Nobody Told Me, Cheap Trick lewat Cold Turkey, Super 8 dengan Well Well Well sampai Red Hot Chilli Peppers yang menampilkan spesial efek gitarannya Dave Navarro di I Found Out. Ada pula kuintet asal Stockbridge, Georgia - Collective Soul yang melantunkan nomor klasik Jealous Guy dengan apik dan bersahaja serta Toad The Wet Sprocket kala berceloteh tentang hari pembalasan dalam Instant Karma! yang mana makin memperjelas kekuatan sosio-politik seorang John Lennon yang artistik sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia sejajar dengan Martin Luther King dan Mahatma Gandhi - sebagai golongan orang-orang yang bijak, yang dengan semangat perdamaian mencoba mengubah dunia bobrok ini kearah yang lebih baik.
(Lonn M. Friend)

ixnai on the hombre - the offspring (Sony Music Entertainment 1996)

Dexter Holland dan The Offspring kalau ditelaah lebih jauh pun ternyata memiliki banyak persamaan persepsi dengan musisi-musisi senior macam Bob Dylan atau War - the Cisco kids; mereka sama-sama memberontak dan menyemburkan kritikan tajam lewat musik namun tetap punya integritas yang walaupun kadang satiris tapi masih menunjukkan sedikit sikap membangun. Seperti halnya nomor-nomor dalam album kedua The Offspring - Ixnai on the Hombre yang memuat tak kurang dari empatbelas track punkrock, hardcore sampai rock balada; tema yang mereka usung pun variatif mulai dari pengharapan dalam hidup yang tak pasti (The Meaning Of Life), seks bebas (Me & my old lady) hingga perbedaan si miskin dan si kaya dalam Way Down The Line. Kecepatan dan gempuran punk panas masih jadi andalan dari band asal Orange County ini, disamping tempo musik yang diolah pun tak kalah mengesankan. Tak ketinggalan lirik-lirik nakal , jenaka dan cerdas yang menjadikan The Offspring sebagai salah satu band punk paling berpengaruh di era 90-an. Lagu lainnya seperti Amazed dan All I Want seolah mencerminkan kehancuran nilai-nilai hidup tapi The Offspring sangat tegas untuk mengatakan tidak pada hal-hal berbau negatif dan merusak, khususnya bagi generasi muda yang notabene banyak diantaranya adalah fans fanatik mereka. Duet Dexter gitaris Noodle masih tetap merupakan otak kanan band ini yang selalu dengan kreatif memberikan sejumlah kejutan yang selalu tersimak segar dan orisinil kayak nomor ska riang Don't pick it up yang positif atau lagu bertempo sedang Gone Away yang terdengar getir, gelap dan tragis yang agaknya coba menceritakan tentang perasaan pilu karena kematian orang tercinta mereka akibat tabrak lari atau perang antar geng yang kerap terjadi dan merupakan menu sehari-hari di Amrik sana. Yang gak kalah artistiknya boleh jadi adalah artwork dibagian dalam sampul ini yang bercorak mexican-hispanik dan rasanya cukup menakutkan setelah beberapa lama dipelototin. Sederetan bintang tamu juga hadir meramaikan pesta punkrock rasa kematian ala Dexter cs. dimana tercatat ada Jello Biafra dari Dead Kennedys mengisi spoken words atau Davey Havoc (A.F.I) pada backing vokal. Album ini merupakan bukti dimana punk kini adalah bunyi berisik yang punya arti !!!
(The Bolshovoi)

menace to sobriety - ugly kid joe (Polygram Records 1995)

Beberapa tahun berlalu sesudah histeria gila-gilaan singel hits Everything About You milik Ugly Kid Joe merajalela dan menjadikan lima rocker gondrong asal Palo Alto, CA tersebut bintang diberbagai radio-radio komersil dan chart-chart internasional. Kini mereka sudah melewati masa itu dan nampaknya mulai terlupakan namun segera setelah mereka kembali merilis album kedua yang dibaptis dengan judul provokatif - Menace to Sobriety rilisan Polygram, gerombolan Ugly Kid Joe merayakannya dengan memporak porandakan kamar-kamar sebuah hotel di Santa Yves. Menace to Sobriety meski kurang dilirik penggemar rock/metal bahkan kritikus pun memandang sebelah mata rekaman ini; adalah keliru untuk tidak menganggap album ini sebagai jawaban telak atas kesuksesan semu musisi Amrik. Dimana waktu kamu mulai memutar rekaman bercover depan - seorang anak nakal yang lagi mabok kemudian menyimak gelegar rock didalamnya, rasanya siapapun akan mengakui dan mengacungkan dua jari keudara sambil berkata,"Sungguh album ini memang brilian..." Kekuatan riff-riff Sabbath dan AC/DC tersimak begitu dahsyat, dimana aksi vokalis Whitfield Crane semakin garang semakin keren saja, entah itu dinomor pembuka God, Suckerpath maupun singel andalan UKJ - Milkman's Son yang straight dan ciamik. Album ini adalah hasil kerja bareng produser Gggarth dengan anak-anak UKJ yang menghasilkan gelegak originalitas nomor-nomor apik dan lugas didalamnya dimana selain V.I.P atau Oompa yang sangar, ada pula nomor-nomor balada bluesy terselip macam Cloudy Skies yang banyak bercerita tentang sukses besar yang telah berakhir berbalut sentuhan southern rock atau Candle Song yang hampir terdengar semi-epik dengan lirik seolah-olah sebagai pengiring tenggelamnya kapal Kapten Ahab yang berakhir tragis. Masih beranggotakan Klaus Eichstadt (gitar), Cordell Crockett (bas) dan vokalis Whit Crane serta dua personil baru - Dave Fortman (gitar) dan Shannon Larkin yang ex-drummernya Souls At Zero/American Wratchild, UKJ seolah ingin membakar segala batasan positif dan setiap problem yang berhubungan terlalu erat dengan industri musik. Mereka seakan sudah bosan dengan riuh rendahnya penilaian pers dan kritikus musik sampai akhirnya memutuskan untuk melawan dan merekam musik yang memang mereka sukai dan memang ternyata format musik UKJ yang sebenarnya adalah keras, melodius dan tak jarang nyeleneh, seperti di lagu Jesus Rode a Harley maupun Slower Than Nowhere. Album yang sangat direkomendasikan sebagai teman saat melakukan vandalisme kecil-kecilan ! (Zephead)

happy birthday to me - the muffs (Reprise Records 1997)

Kim Shattuck cukup sukses membawa band punk-popnya The Muffs terdengar agak bijak dan makin having fun dialbum kedua mereka Happy Birthday To Me yang menghentak memuntahkan sodokan mematikan pop-punk yang pasti bakalan bikin para penggila punkrock tersenyum gembira. Bareng Ronnie Barnett (bas, vokal) dan Roy McDonald (drums), sang frontwoman Kim Shattuck (vokal, gitar) terdengar amat suntuk ditengah kegembiraan musik brangasan bandnya hingga setumpuk lagu-lagu kasar berlirik manis model Keep Holding Me, Crush Me, Outer Space sampai I'm a Dick yang seharusnya bisa dengan cepat jadi hits diradio-radio ABG malahan harus rela "stuck" ditempat karena memang The Muffs bersikeras cuma bermain dilingkup terbatas punkrock dan kalaupun orang diluar kelompok punk-pop underground kenal sama musik mereka, paling-paling trio ini cuma akan nyengir menyeringai alias kaget campur keki. meskipun terbilang anyar dan masih hijau tapi kekuatan vokal Kim boleh tuh diadu dengan nama-nama rocker cewek sebangsa Courtney Love atau Joan Jett sekalipun ! Sebab cewek satu ini memang punya bakat dan power dalam lengkingan paraunya yang sanggup bikin pusaran pogo dance lumayan makin rusuh didepan panggung. Apalagi kekompakan ketiga anak muda nyeleneh ini yang seolah turut menyokong "punkrock bersahabat khusus anak muda yang kebingungan dalam menelusuri hidup keras di abad modern ini, namun tetap saja kadar pemberontakannya ada dalam dosis yang tepat dan bumbu tersebut dipertebal dengan nuansa kemarahan riotgrrl; dimana kaum cewek juga merasa mampu memuntahkan uneg-unegnya lewat punk music serta kekesalannya pada dunia yang didominasi kaum cowok yang terasa cukup mempersulit kaum hawa untuk mengeksplorasi dirinya. Dengan bergantinya tahun dan perubahan iklim di Amrik sana, segerombolan musisi cewek mulaui menyeruak naik ke permukaan dan The Muffs merupakan salah satunya. Nomor lain yang layak simak adalah Honeymoon (kisah manis tentang first date), Nothing where only I could go, Upside Down (patah hati), Is It All okey bahkan You and Your Parrot yang coba menyentil masalah copycat dan kritikus musik yang menurut band ini rada tolol...
(De Nathalys)

kiss my ass (classic kiss regrooved) (Polygram Records 1994)

Kalau kamu menginginkan kompilasi rock band terbaik di dunia, maka kamu layak mendapatkannya... Sebuah tribute bagi grup rock terbaik Kiss My Ass (Classic Kiss Regrooved) yang berisi lagu-lagu cover terbaik dari grup yang gemar bertopeng ria tersebut oleh band-band generasi sesudahnya. Ada Anthrax dan The Mighty Mighty Bosstones yang memang dikenal sebagai KISS-mania sampai bintang country gaek Garth Brooks tumplek jadi satu memuja Gene Simmons dkk.
Hentakan groovy keras Lenny Kravitz yang membuka rekaman ini lewat Deuce sudah terasa mengasyikkan apalagi sang gitaris gimbal itu ditemani Stevie Wonder pada seksi harmonika. Dilain pihak ada banyak dendangan merdu alternatif rock lewat Gin Blossoms dalam Christine Sixteen, The Lemonheads dengan Plaster Caster sampai versi santai Rock n' Roll All Nite oleh Toad The Wet Sprocket yang manis.
Bagi para rocker bermembran kuping tebal - jangan khawatir, ada Anthrax yang dengan galak mengaransemen nomor She, terus ada kelompok kagetan yang menamakan dirinya Shandi's Addiction bentukan Tom Morello dan Maynard Keenan dari Tool yang menciptakan sengatan heavy rock modern untuk nomor klasik KISS - Calling Dr.Love (yang dijamin bakalan bikin penggemar KISS pangling !) Jangan lupakan juga sepak terjang nama-nama lainnya macam Dinosaur Jr atau Extreme dalam rekaman fantastik ini. Jadi segera tancap gasmu dan melajulah menuju Detroit Rock City dimana cinta buta dan rock n' roll bagaikan permata hitam tak suci yang akan membuatmu terperangah mengenal sepak terjang KISS lebih jauh, bagaikan sebuah sirkus rocker megah dalam klab striptease kelas satu. (Hornetboy)

nativity in black II (a tribute to black sabbath) (Divine Records/Priority Records 2000)

Nativity In Black II (a tribute to black sabbath) merupakan kelanjutan dari penghormatan dan raungan hingar bingar band-band metal berkelas penggila karya-karya menakjubkan dari sesepuh metal kugiran - Black Sabbath. Ada duabelas track dalam kompilasi ini untuk para metalheads dimanapun mulai dari System Of A Down hingga Slayer, dimana mereka masing-masing berlomba menciptakan kreasi brutal dan powerful khusus untuk menghormati dewa metal Inggris itu. Ada Godsmack yang dengan satiris menyanyikan kegembiraan adiktif pada marijuana dalam Sweet Leaf, Megadeth yang membuat versi ngebut Never Say Die layaknya versi Anarchy in the UK atau rapper gimbal Busta Rhymes yang mendaur nomor klasik Iron Man (This Means War). Tapi beberapa highlights tracks yang gahar, misterius dan berbahaya juga hadir di kompilasi ini macam versi sangat gelap dari Electric Funeral oleh "the mighty" Pantera maupun geraman Tom Araya dan Slayer yang meledak-ledak dalam Hands of Doom. Buat kamu-kamu penggemar Max Cavalera bisa menyimak kesangaran Soulfly kala membawakan Under the Sun dan Machine Head yang sukses mendaur ulang Hole in the Sky hingga jadi luar biasa garang. Yang pasti lagi adalah rekaman kompilasi ini gak kalah "metal"-nya dibanding dengan Nativity In Black I (sungguh sebuah kerja bagus dari Priority/Divine records) dimana bukan hanya Ozzy cs. jadi makin legendaris saja tetapi yakinlah juga bahkan Setan pun siap mengantri untuk mendapatkan rekaman hebat ini !
(I.W.A.B)

mellon collie & the infinite sadness - smashing pumpkins (Virgin Records 1995)

Mendengarkan dobel album Mellon collie & the Infinite sadness milik SMashing Pumpkins (salah satu pendekar altrock di era 90-an) ini rasanya bakalan membuat pilu pikiran dan perasaan kamu - terpental balik ke masa lalu dimana saat rekaman ini dirilis, segalanya masih terasa serba menarik dan eksperimental. Mellon collie ibarat kilas waktu dari terbit matahari hingga sunset, dari keremangan sunyi senja kepada gegap gempitanya lautan bintang gemerlapan di angkasa malam nan cerah dimana kuartet Billy Corgan, gitaris jenius James Iha, bassis D'arcy Wretzky dan penggebuk drum Jimmy Chamberlin dengan misteriusnya menciptakan nomor-nomor gelap dan berisik macam Zero, Bullet with the butterfly wings, Muzzle maupun Fuck You (an ode to no one) sampai pada kegetiran galau masa kecil yang tak bahagia di Galapogos dimana ada perasaan masa lalu yang sepertinya hilang tercuri oleh waktu dan keadaan nan kejam. Kekuatan lirik-lirik satir nan manis pun masih tetap menjadi kekuatan band modern ini selain gerungan gahar gitaris James Iha yang futuristik. Smashing Pumpkins nampak berupaya menciptakan dunia mimpi nan histerik dalam dobel album Mellon collie ini bagaikan opera glam rock satir dari novel The Wind and Willows yang merupakan kisah fabel dan coba dibeberkan Billy Corgan agar mengena dengan masalah-masalah anak muda jaman sekarang; seperti keriangan semu dan kejahilan dalam 1979 maupun kesendirian menanti akhir hidup dalam Thirty-three yang coba ditampilkan secara lembut dan kelabu sekelam rasa sunyi itu sendiri yang kayaknya bisa memberikan kesan magis bagi kamu-kamu yang betul-betul baru merasakan pahitnya sakit hati. Dua buah rekaman yang meledak-ledak dan sarat akan emosi, dimana rasanya nilai-nilai hakiki terasa sudah kurang berarti namun band asal Chicago ini tak mengharamkan yang namanya cinta sejati (Cupid De Locke) meskipun mereka tetap membiarkan interprestasi para penggemar setianya mencari dan mengais kebahagian entah dalam bentuk meriah sebuah pesta pernikahan, pertandingan olah raga sengit penuh intrik atau sekedar tidur sambil bermimpi indah... (Tristan )

superunknown - soundgarden (A&M records 1994)

Superunknown seolah menenggelamkan pendengarnya dalam lautan kelam thrashrock penuh kemarahan dan kepedihan bagi para penggemar setia Soundgarden. Nama besar mereka sebagai the godfather of grunge mulai dipertaruhkan, namun lewat rekaman gahar penuh dendam rilisan A&M records ini Chris Cornell dan crewnya sekali lagi memberi bukti kenapa mereka sangat layak menjadi pewaris sejati kerajaan Seattle sound semenjak kehancuran permanen bintangnya - Nirvana... Tetap bersenjatakan mantra gitar maut dan rumit serta transendal khas si brewok Kim Thayil sampai sumbangsih total bassis Ben Shepherd lewat beberapa karya aneh dan uniknya - Soundgarden tetap menjadi sebuah unit rock yang anomali dan penuh kejutan, mulai dari gemuruh di Let Me Drown, secercah keriangan semu di My Wave hingga doomy groove total dalam Fell on Black Days atau 4th of July; dimana seakan-akan Soundgarden tahu bahwa segala sesuatu akan segera berakhir dan hidup manusia hanyalah letupan kecil ditengah kekuatan supernatural nan universal yang sangat tak stabil. Vokal maut Chris Cornell yang terdengar makin hebat (dan sadis) menjadi batu fondasi bagi jembatan musikal bandnya yang meniti gamang diantara aliran hardcore dan blues metal serta setitik pesona Otis Redding yang menghasilkan sebuah rekaman yang terdengar memiliki integritas padat yang rasanya sulit ditemukan belakangan ini. Cukup banyak dosis riff-riff Sabbath yang menyeruak, ledakan bluesy yang berceceran disana-sini hingga lengkingan memekakan serta gebukan keren drummer Matt Cameron yang terpateri dalam lagu-lagu kayak Livewreck, Mailman, Black Hole Sun, The Day I Tried to Live maupun Spoonman (yang dengan gagah berani memberikan pembelaan generasi Seattle sound) terhadap eksistensi kaum Indian yang telah lama disingkirkan dari tanah warisan mereka oleh masyarakat kulit putih. Superunknown sesuai dengan namanya merupakan jawaban sempurna bagi segala sesuatu yang tengah terjadi di dunia barat, dimana keagungan nilai-nilai demokrasi sudah salah arah dan mulai berubah menjadi titik balik gelombang pasang frustrasi ! (Revolver)